digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK - Nayla Retno Khalisha
PUBLIC Devi Rahmattiani

COVER - Nayla Retno Khalisha
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 - Nayla Retno Khalisha
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 - Nayla Retno Khalisha
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 - Nayla Retno Khalisha
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 - Nayla Retno Khalisha
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 - Nayla Retno Khalisha
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA - Nayla Retno Khalisha
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan

Peningkatan industri kelapa sawit diiringi juga dengan peningkatan limbah dari tanaman kelapa sawit. Limbah ini dapat dimanfaatkan menjadi gula merah kelapa sawit. Gula merah kelapa sawit ini dapat digunakan sebagai sumber karbon ekonomis bagi berbagai macam industri seperti produksi lipid menggunakan ragi R. toruloides. Sistem produksi dilakukan menggunakan sistem fed-batch karena dinilai dapat memaksimalkan produksi lipid dengan meminimalisir penggunaan substrat dibanding dengan sistem batch. Strategi fed-batch yang digunakan pada penelitian kali ini adalah fixed volume dengan memberikan feed berupa limitting nutrient dengan konsentrasi tinggi. Salah satu faktor penting dalam akumulasi lipid dalam biomassa adalah komponen feeding yang digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi komponen feeding optimum dalam produksi lipid menggunakan R.toruloides. Ketiga variasi dibuat dengan kondisi awal berupa campuran medium racik dan larutan gula merah kelapa sawit dengan konsentrasi sebesar 13,72 g/L. Pemberian amonium pada kondisi awal dan feeding dilakukan untuk variasi N dan CN. Pemberian gula merah kelapa sawit saat feeding dilakukan untuk variasi C dan CN. Penelitian ini dilakukan dengan persiapan gula merah kelapa sawit, kultur ragi, dan medium, kultivasi fed-batch, pemanenan dan pengeringan sel, ekstraksi lipid dari biomassa kering dan pemisahan lipid dari supernatan. Kemudian variasi CN menghasilkan produksi lipid optimum menggunakan ragi Rhodotorula toruloides dengan kultivasi fed-batch. CDW maksimal yang dihasilkan dengan melakukan panen di hari ke-7 sebesar 18,18 g/L dengan laju kenaikan biomassa, perolehan lipid intraseluler dan massa total lipid memiliki nilai tertinggi dengan nilai secara berurutan sebesar 0,09 ± 0,008 g/L.jam, 55,58% (b/b), 4,74 g dari kultur dengan volume kerja 300 mL. Kemudian, rekayasa sistem menggunakan metode fed-batch dengan variasi optimum ini dapat meningkatkan yield lipid sebesar 56,22% dari yield lipid dengan metode batch.