digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penelitian ini mengevaluasi kinerja keuangan dan kesehatan perusahaan konstruksi BUMN di Indonesia dari tahun 2018 hingga 2023, termasuk PT Adhi Karya, PT Pembangunan Perumahan, PT Wijaya Karya, PT Waskita Karya, PT Hutama Karya, PT Nindya Karya, dan PT Brantas Abipraya. Di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo, sektor konstruksi telah mengalami pertumbuhan signifikan dengan proyek infrastruktur besar seperti pembangunan jalan tol dan pemindahan ibu kota baru. Meskipun perkembangan ini telah meningkatkan aksesibilitas dan konektivitas, tantangan seperti utang tinggi dan kompleksitas regulasi tetap ada. Analisis menggunakan model Altman Z-Score dan berbagai rasio keuangan menunjukkan bahwa beberapa perusahaan mengalami penurunan kinerja keuangan yang signifikan, sementara yang lain menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Studi ini juga mengevaluasi faktor eksternal yang mempengaruhi industri menggunakan analisis PESTEL dan Lima Kekuatan Porter, menyoroti pentingnya reformasi regulasi untuk meningkatkan daya saing dan stabilitas sektor ini. Rekomendasi mencakup restrukturisasi utang, pengelolaan aset yang efektif, strategi pemasaran yang agresif, dan peningkatan arus kas untuk memperkuat posisi keuangan perusahaan. Kesimpulannya, perusahaan perlu mengoptimalkan efisiensi operasional dan membentuk kemitraan strategis untuk mengatasi tantangan yang ada dan memastikan keberlanjutan jangka panjang.