FERDY ICHSAN IMADUDDIN
PUBLIC Latifa Noor
FERDY ICHSAN IMADUDDIN
EMBARGO  2027-09-09 
EMBARGO  2027-09-09 
FERDY ICHSAN IMADUDDIN
EMBARGO  2027-09-09 
EMBARGO  2027-09-09 
FERDY ICHSAN IMADUDDIN
EMBARGO  2027-09-09 
EMBARGO  2027-09-09 
FERDY ICHSAN IMADUDDIN
EMBARGO  2027-09-09 
EMBARGO  2027-09-09 
FERDY ICHSAN IMADUDDIN
EMBARGO  2027-09-09 
EMBARGO  2027-09-09 
FERDY ICHSAN IMADUDDIN
EMBARGO  2027-09-09 
EMBARGO  2027-09-09 
FERDY ICHSAN IMADUDDIN
PUBLIC Latifa Noor
Salah satu baterai yang banyak digunakan dalam perangkat elektronik
saat ini adalah baterai ion-litium, karena sebagai penyimpan energi memiliki
banyak keunggulan yakni memiliki densitas energi tinggi, siklus hidup panjang,
tegangan operasional lebih tinggi, dan self-discharging yang rendah. Salah satu
komponen utama penyusun dari baterai ion-litium adalah elektrolit, yang masih
menggunakan elektrolit fasa cair. Elektrolit tersebut memiliki banyak kelemahan
diantaranya temperatur pengoperasian terbatas pada rentang yang relatif
rendah, dapat menyebabkan korosi pada elektroda, sering terjadi ledakan
akibat kebocoran elektrolit, dan menimbulkan masalah pencemaran lingkungan.
Untuk itu diperlukan pengembangan lebih lanjut untuk pengganti elektrolit cair
dengan elektrolit padatan seperti membran polimer elektrolit (SPE). Salah satu
bahan dasar yang digunakan sebagai matriks polimernya adalah karboksimetil
kitosan. Karboksimetil kitosan dapat diperoleh dari karboksimetilasi kitosan,
sedangkan kitosan sendiri dapat diperoleh dari isolasi dan pemurnian limbah
kulit udang. Membran karboksimetil kitosan masih memiliki kelemahan yaitu
hantaran ioniknya yang masih tergolong rendah sehingga perlu dilakukan
penambahan garam litium asetat dan cairan ion dikationik vinilik untuk
meningkatkan hantaran ioniknya. Karboksimetil kitosan dapat diperolah dari
limbah kulit udang dengan derajat substitusi sebesar 1,24. Membran polimer
elektrolit dengan kondisi optimum berdasarkan hantaran ion dan sifat
mekanik membran diperoleh pada komposisi 0,3 gram karboksimetil kitosan
dengan penambahan 0,045 gram C2(Vim2)Li2 dengan nilai modulus young
sebesar 0,35 dan hantaran ionik sebesar 3,03 x 10-3 S/cm. Membran polimer
elektrolit tersebut memiliki derajat kristalinitas 61,6% dengan morfologi
permukaan yang kasar dan berpori, serta memiliki ketahanan termal mencapai
suhu 280?. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa membran polimer
elektrolit dari bahan dasar karboksimetil kitosan dengan penambahan cairan ion
dikationik vinilik dan garam litium asetat berpotensi dapat digunakan sebagai
elektrolit padat pada aplikasi sel baterai ion-litium