Jalan raya yang menghubungkan Selat Lampa–Sekunyam, Kabupaten Natuna, dibangun melalui lereng-lereng pegunungan yang terjal. Penelitian dilakukan pada salah satu ruas jalan yang terletak pada lintang 108° 9' 16.25" N dan bujur 3° 37 '53.57" E. Penelitian dilakukan untuk melakukan analisis kestabilan lereng batuan dengan menggunakan metode Rock Mass Rating (RMR), analisis kinematika, Slope Mass Rating (SMR), dan kesetimbangan batas. Berdasarkan tiga lokasi analisis (NA-01 hingga NA-03), lereng memiliki litologi berupa flint yang memiliki densitas alami dengan rentang 2,492 gr/cm3 hingga 2,629 gr/cm3 dan kuat tekan uniaksial mulai dari 51,662 MPa hingga 104,346 MPa. Berdasarkan analisis RMR menunjukkan bahwa ketiga lokasi penelitian masuk ke dalam kelas II (Good Rock). Hasil analisis kinematika menunjukkan probabilitas longsoran tertinggi pada lereng NA-01 adalah baji, NA-02 adalah jungkiran langsung, dan NA-03 adalah jungkiran miring. Hasil perhitungan dengan metode SMR menunjukkan ketiga lereng masuk dalam kelas II, memiliki probabilitas keruntuhan 20%, dan rekomendasi perkuatan berupa baut sistematik atau baut pada titik tertentu. Analisis kesetimbangan batas dilakukan pada dua lokasi potensi longsoran baji (Baji 1 dan Baji 2) serta satu lokasi dengan potensi longsoran jungkiran. Hasil analisis kesetimbangan batas menunjukkan Baji 1 memiliki faktor keamanan sebesar 1,80, Baji 2 memiliki faktor keamanan 1,34, dan longsoran jungkiran memiliki faktor keamanan 1,26. Ketiga nilai FK tersebut menunjukkan lereng dalam kondisi stabil karena memiliki nilai FK di atas batas kritis (FK = 1).