Tambang bawah tanah DMLZ di PT Freeport Indonesia memiliki tantangan dalam
penerapan metode penambangan Block Caving. Masalah paling utama yang dihadapi dari Block
Caving DMLZ adalah perubahan arah dan besaran tegangan akibat pertumbuhan Cave
Propagation akibat dari kemajuan penambangan dengan aktivitas blasting yang dilakukan pada
area Undercut dan APEX. Monitoring Cave Propagation yang sebelumnya menggunakan metode
Drillholes dan TDR (Time Domain Reflectometry) cables tidak lagi akurat dikarenakan
pertumbuhan ukuran cave yang semakin bertambah. Oleh karena kendala tersebut, perlu dilakukan
penelitian untuk mengetahui arah pergerakan tegangan dari daerah penelitian dengan
menggunakan metode Focal Mechanism dan Model Numerik yang nantinya bertujuan untuk
mengetahui besaran dari tegangan terinduksi disekitar cave dari daerah penelitian. Hasil analisis
menunjukan kondisi stress trajectory yang terjadi disekitar cave DMLZ adalah tegangan utama
sigma 1 bekerja secara dominan sedangkan tegangan sigma 3 cenderung hilang. Sesuai dengan
hasil analisis numerik dan focal mechanism pada area top dari cave, area dinding section A arah
NW, dan area section B arah SW cenderung memiliki nilai plunge (arah kemiringan) yang sama,
dimana arah tegangan bergerak secara vertikal dari arah atas ke bagian bawah cave (abutment).
Sedangkan hasil analisis focal mechanism untuk section B arah NE berbeda dengan hasil numerik
disebabkan karena pengaruh struktur regional sehingga slip yang dihasilkan berasal dari seismik
akibat struktur yang bekerja pada area tersebut.