






Pandemi COVID-19 telah mengubah dinamika masyarakat secara mendasar,
khususnya dalam bidang preferensi hunian. Tesis ini menyelidiki tren pergeseran
preferensi perumahan pascapandemi dan dampaknya terhadap pengambilan
keputusan perumahan. Faktor-faktor utama seperti ukuran, tata letak, fasilitas,
lokasi, ruang luar, dan kemajuan teknologi diteliti untuk memahami perubahan
lanskap pilihan hunian. Studi ini mengungkapkan peningkatan penekanan pada
ruang kantor di rumah dan tata ruang yang dapat disesuaikan sebagai respons
terhadap pengaruh transformatif pandemi ini. Hal ini juga menyoroti
meningkatnya kecenderungan terhadap ruang luar ruangan seperti taman dan
ruang serbaguna karena meningkatnya tren bekerja di rumah selama dan setelah
pandemi. Selain itu, perubahan prioritas dalam pemilihan lokasi dan semakin
pentingnya aspek kesehatan dalam desain rumah juga dieksplorasi.
Dengan menggunakan metode kualitatif, penelitian ini melakukan wawancara
semi-terstruktur dengan sebelas (11) responden yang berbeda untuk mendapatkan
wawasan tentang preferensi rumah pasca-COVID-19 dan proses pengambilan
keputusan. Temuan ini memberikan panduan berharga bagi para profesional real
estate, perencana kota, dan arsitek, membantu mereka dalam menyesuaikan diri
dengan kebutuhan dan preferensi penghuni yang terus berkembang. Di luar bidang
akademis, penelitian ini memiliki implikasi praktis, berkontribusi terhadap
penciptaan solusi perumahan inovatif yang selaras dengan perubahan preferensi
dan responsif terhadap tuntutan masyarakat pascapandemi. Pada akhirnya, hal ini
bertujuan untuk memberikan informasi kepada pembuat kebijakan dan pemangku
kepentingan, memfasilitasi pengembangan lingkungan perumahan berkelanjutan
yang secara efektif menjawab kebutuhan individu dan komunitas yang terus
berkembang setelah pandemi COVID-19.