Komoditas cabai memegang peranan penting di Jawa Barat dan di tingkat nasional. Dalam
usaha tani komoditas cabai ini masih memiliki masalah dalam keberlanjutannya, terutama
dalam masalah produktivitas, dampak lingkungan, sosial dan kelembagaan petani dalam
menjalankan usahataninya. Maka dari itu diperlukan penilaian terhadap status, faktorfaktor
serta strategi keberlanjutan produksi cabai di Jawa Barat. Penelitian menggunakan
kerangka kerja Balanced Scorecard yang diintegrasikan dengan indikator FAO SAFA
dalam menentukan status keberlanjutan. Analisis Multivariat PCA digunakan untuk
mengidentifikasi faktor-faktor kunci yang mempengaruhi keberlanjutan usaha tani, dan
Analisis Foresight digunakan untuk merumuskan berbagai skenario strategi yang dapat
diterapkan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa status keberlanjutan usaha tani
hortikultura cabai di Jawa Barat memiliki nilai sekitar 3,2 atau Moderat" dalam hampir
semua dimensi keberlanjutan yang diukur. Dari analisis PCA diperoleh bahwa dimensi
sosial memiliki pengaruh paling signifikan terhadap status keberlanjutan usaha tani
hortikultura cabai di Jawa Barat, dengan kontribusi sebesar 81% pada PC1, diikuti oleh
dimensi kelembagaan dengan kontribusi sebesar 78% pada PC2. Berdasarkan Analisis
Foresight, disarankan beberapa strategi yang dapat diterapkan dengan fokus pada
perbaikan aspek Sosial dan Kelembagaan. Dengan menerapkan strategi ini, diharapkan
dapat meningkatkan keberlanjutan usaha tani hortikultura cabai di Jawa Barat secara
keseluruhan.