digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kebutuhan lahan yang terus meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk telah mengubah tutupan lahan di berbagai wilayah, salah satunya termasuk DAS Citarum Hulu – Dayeuhkolot. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh perubahan tutupan lahan terhadap peningkatan banjir di DAS Citarum Hulu – Dayeuhkolot. Hasil analisis Distribusi frekuensi dapat disimpulkan apabila hujan yang terjadi merata pada keseluruhan DAS Citarum Hulu - Dayeuhkolot dengan kala ulang R2 tahunan maka pada Outlet DAS Citarum Hulu – Dayeuhkolot terjadi Q2 tahunan, apabila terjadi hujan merata pada DAS Citarum Hulu - Dayeuhkolot dengan kala ulang R5 tahunan maka pada Outlet DAS Citarum Hulu – Dayeuhkolot terjadi Q25 tahunan, dan apabila terjadi hujan merata pada DAS Citarum Hulu - Dayeuhkolot dengan kala ulang R10 tahunan maka pada Outlet DAS Citarum Hulu – Dayeuhkolot terjadi Q1000 tahunan. Data tutupan lahan yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tahun 1990 dan tahun 2022. Hasil penelitian menunjukkan perubahan terutama pada jenis tutupan lahan perkebunan yang berkurang sebesar -8.65%, sedangkan tutupan lahan pemukiman mengalami peningkatan sebesar 38.85% dari tahun 1990 sampai tahun 2022. Analisis kehilangan air menggunakan metode Curve Number (CN) pada DAS Citarum Hulu – Dayeuhkolot menunjukkan kenaikan signifikan pada beberapa Sub- DAS, seperti Citarum Hulu - Majalaya, Sub-DAS Cikeruh, dan Sub-DAS Cidurian. Perubahan CN ini berdampak pada peningkatan debit banjir rencana 9% hingga 26%, besaran debit banjir rencana dikalibrasi menggunakan Pos Duga Air (PDA) Dayeuhkolot berkisar 97.29% sampai dengan 99.99%. Hasil pemodelan hidraulika sungai terjadi peningkatan tinggi muka air banjir (MAB) dari tahun 1990 sampai tahun 2022, Sub-DAS Hulu Sungai Citarum, dengan peningkatan terbesar di Sub-DAS Cikeruh (+1.23 meter) dan terkecil di Sub-DAS Citarik (+0.28 meter), hal ini tentunya dipengaruhi juga oleh MAB Sungai Citarum.