digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Wabah demam berdarah merupakan masalah kesehatan masyarakat yang utama di Filipina pada musim tertentu hampir setiap tahun. Meskipun demam berdarah endemik terjadi di semua wilayah negara, tetapi hanya ada beberapa daerah yang tercatat kasus lebih tinggi, atau bahkan memulai wabah secara signifikan lebih awal daripada yang lain. Bukti tersebut menantang peneliti dan pembuat kebijakan untuk mempelajari data dalam memahami transmisi spasial-temporal demam berdarah. Pada penelitian ini akan dipelajari data klinis demam berdarah di beberapa provinsi di Filipina seperti; North Cotabato, South Cotabato, Sarangani, Sultan Kudarat, Agusan Del Norte, Agusan Del Sur, Dinagat Islands, Surigao Del Norte, dan Surigao Del Sur. Dari kesembilan provinsi tersebut akan dilakukan analisis setiap kota yang menunjukkan bahwa kota-kota dengan kasus yang lebih tinggi cenderung mengalami wabah lebih awal, berpotensi menulari kawasan lain. Lebih lanjut akan dibangun epidemic forest untuk memperkirakan pola spasial penyebaran demam berdarah di setiap periode wabah, yang memungkinkan untuk menduga daerah mana yang menginfeksi daerah mana. Setiap periode wabah, menghasilkan model yang konsisten ketika dihitung Rt,i yakni wilayah yang terletak didataran tinggi yang didominasi oleh hutan menjadi penyebab endemik secara keseluruhan. Salah satu bukti yang mungkin dapat menjelaskan hasil tersebut adalah bahwa hutan secara garis besar memiliki karakteristik iklim yang mendukung kehidupan nyamuk.