







Paduan intermetalik TiAl telah mendapat perhatian khusus selama lebih dari dua
dekade terakhir terutama untuk aplikasi temperatur tinggi seperti mesin pesawat
terbang (aeroengine) dan mesin otomotif dikarenakan densitasnya yang rendah
(setengah densitas superalloy berbasis nikel), kekuatan pada temperatur tinggi yang
baik, ketahanan perayapan yang baik, dan ketahanan oksidasi/korosi yang cukup
baik. Paduan intermetalik ini menjadi kandidat kuat pengganti paduan titanium
konvensional pada bagian kompresor dan juga superalloy berbasis nikel pada
bagian turbin bertekanan rendah pada mesin turbin gas pesawat terbang.
Paduan intermetalik 2 fasa ?2-Ti3Al/?-TiAl memiliki ketahanan oksidasi yang
relative rendah pada temperatur diatas 700°C. Untuk meningkatkan ketahanan
oksidasi dan hot corrosion, paduan ini perlu dilindungi dengan pelapisan aluminum
pada permukaannya. Namun, penggunaan aluminide coating pada temperatur
tinggi dapat menyebabkan terjadinya interdifusi antara lapisan coating dan substrat
sehingga dapat membuat lapisan coating menipis. Pada penelitian ini, dibuat model
interdifusi yang dapat menentukan nilai koefisien interdifusi pada beberapa
temperatur serta memprediksi ketebalan lapisan interdifusi seiring dengan
berjalannya waktu untuk paduan intermetalik Ti-47Al-2Cr-2Nb-0,5Zr-0,5Y yang
telah di-coating dengan aluminide coating.
Serangkaian percobaan pack aluminizing dan pengujian interdifusi dilakukan pada
substrat paduan Ti-47Al-2Cr-2Nb-0,5Zr-0,5Y. Proses pack aluminizing dilakukan
pada suhu 900oC selama 10 jam dengan komposisi pack terdiri dari 2% NH4Cl,
20% Al, dan 78% inert filler Al2O3. Pengujian interdifusi dilakukan dalam
lingkungan inert (sistem tertutup) agar tidak terjadi oksidasi pada sampel selama
pengujian. Uji interdifusi dilakukan pada temperatur 800°C, 900°C dan 1.000°C
dengan tiga variasi waktu pemanasan untuk menentukan ketebalan rata-rata lapisan
interdifusi yang terbentuk sehingga dapat diukur laju pertumbuhan lapisan
interdifusinya. Selain itu, analisis SEM/EDS juga dilakukan untuk mengetahui
morfologi dan profil konsentrasi paduan.
Hasil analisis EDS digunakan untuk menentukan nilai koefisien interdifusi dengan
teknik Boltzmann-Matano. Nilai koefisien interdifusi adalah sebesar 7,091 x 10-14,
1,650 x 10-12, dan 5,261 x 10-12 cm2/detik secara berurutan untuk temperatur 800°C,
900°C, dan 1.000°C. Metode analitik maupun metode numerik dapat digunakan
untuk memprediksi secara kuantitatif profil perubahan ketebalan lapisan interdifusi
yang terbentuk serta memprediksi umur pakai lapisan coating. Selain itu,
penambahan micro alloying Nb, Cr, Zr, dan Y dapat secara signifikan menghambat
laju pertumbuhan interdifusi antara lapisan aluminide coating dan substrat paduan
Ti-47Al-2Cr-2Nb-0,5Zr-0,5Y.