COVER Raissa Samara Natalia Siregar
PUBLIC  BAB 1 Raissa Samara Natalia Siregar
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza BAB 2 Raissa Samara Natalia Siregar
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza BAB 3 Raissa Samara Natalia Siregar
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza BAB 4 Raissa Samara Natalia Siregar
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza BAB 5 Raissa Samara Natalia Siregar
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza PUSTAKA Raissa Samara Natalia Siregar
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza
Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang luar biasa telah mendorong perlunya
strategi keamanan energi yang kokoh untuk memenuhi tuntutan energi yang terus
meningkat. Gas alam, sebagai sumber energi transisi penting untuk mencapai emisi
bersih nol, memainkan peran sentral. Meskipun cadangan gas yang substansial,
kekhawatiran tentang potensi ketidakcocokan antara pasokan dan permintaan
menimbulkan ketidakpastian dalam sektor energi. Untuk mengatasi tantangan ini,
studi ini mengusulkan strategi bisnis lima tahun untuk Kangean Energi Indonesia
Ltd. (KEI) guna memastikan operasi yang berkelanjutan, dengan menggunakan
perencanaan skenario kualitatif sebagai pendekatan metodologis. Data utama,
yang diperoleh melalui wawancara dengan pemangku kepentingan yang teliti
dipilih dan data sekunder menjadi landasan studi ini. Narasi rinci menjelajahi
perkembangan masa depan yang mungkin dan strategi alternatif, dengan
menekankan pentingnya sinyal peringatan dini bagi adaptabilitas KEI.
Berbagai faktor, termasuk kebijakan pemerintah, dinamika pasokan gas,
pembangunan infrastruktur, peraturan, pertimbangan lingkungan, persaingan,
faktor-faktor sosial, permintaan energi, fluktuasi harga, sumber energi alternatif,
dan kemajuan teknologi, akan membentuk industri gas Indonesia dalam lima tahun
mendatang. Ini akan berdampak signifikan pada KEI sebagai kontraktor gas
terkemuka. Perhatian utama dalam industri gas Indonesia berkisar pada pasokan
gas dan infrastruktur. Ketidakpastian pasokan gas dipengaruhi oleh kedewasaan
cadangan yang ada dan potensi cadangan yang belum dimanfaatkan di berbagai
iv
wilayah. Tantangan infrastruktur melibatkan pembangunan jaringan pipa gas
yang terhubung dengan baik, terutama di Indonesia bagian timur dan barat.
Kedua ketidakpastian krusial ini melahirkan empat skenario berbeda yang
menguraikan potensi jalur bisnis pengiriman gas alam Indonesia: skenario Chaos
at the Crossroads, Pioneering Pathways, Gushing Opportunities, dan Sustainable
Horizons. Dalam skenario Chaos at the Crossroads, KEI dihadapkan pada tugas
yang sulit, mengarungi lingkungan yang ditandai oleh pasokan gas yang langka
dan infrastruktur gas yang belum berkembang. Tantangan teknis dan infrastruktur
yang kurang memperparah situasi, diperparah oleh ketidakpastian dalam
kebijakan pemerintah dan kurangnya dukungan. Skenario Pioneering Pathways
menghadirkan KEI pada titik balik yang penting, saat menghadapi pasokan gas
yang langka di tengah potensi pengembangan infrastruktur yang komprehensif.
Skenario Gushing Opportunities membuka pintu kepada prospek bagi industri gas
Indonesia dengan sumber daya gas yang melimpah. Namun, infrastruktur yang
belum berkembang menjadi hambatan besar, membatasi potensi industri. Terakhir,
dalam skenario Sustainable Horizons, industri gas Indonesia naik ke tingkat dunia,
didukung oleh sumber daya gas yang melimpah, dukungan pemerintah, serta
infrastruktur yang memadai.
Keberhasilan KEI dalam lima tahun mendatang memerlukan pendekatan
komprehensif. Ini termasuk menjamin kontrak jangka panjang dengan harga yang
kompetitif untuk pendapatan yang stabil, mengalokasikan sumber daya untuk
penelitian dan pengembangan guna meningkatkan pemanfaatan sumber daya yang
berkelanjutan, mengeksplorasi peluang diversifikasi dalam sektor terkait untuk
mengurangi ketergantungan pada satu lini bisnis, memperkuat keterlibatan
pemegang saham untuk menarik investasi, berkolaborasi dengan rekan-rekan
industri untuk stabilitas, dan menjalin kemitraan internasional untuk pengetahuan
dan modal.