Perubahan iklim telah mempengaruhi semua orang di seluruh dunia dan gejala-gejala perubahan iklim akan semakin parah seiring berjalannya waktu. Penyebab dari perubahan iklim datang dari banyak sumber. Industri fashion adalah salah satu faktor terbesarnya. Tekstil yang diproduksikan dari industri ini menghasilkan lebih banyak emisi gas rumah kaca daripada industri perkapalan dan penerbangan digabungkan, yang mana membuat industri fashion mempunyai dampak negatif terhadap lingkungan. Agar perusahaan fast fashion dapat menghasilkan untung, biaya produksi harus rendah dan jumlah produksi harus tinggi. Oleh karena itu, perusahaan-perusahaan ini mengeksploitasi pekerja garmen dari negara-negara miskin agar mereka dapat dibayar dibawah upah layak. Ketidakadilan sosial yang ada di industri fashion masih menjadi isu besar sampai sekarang. Oleh karena itu, menerapkan keberlanjutan dapat menjadi solusi. Keberlanjutan berarti menerapkan etika dalam aspek ekonomi, lingkungan, dan sosial. Namun, merek berkelanjutan harus memiliki strategi pemasaran yang kuat dan bagus. Banyak perusahaan saat ini yang mengeksploitasi istilah ‘keberlanjutan’ sebagai keunggulan pemasaran tanpa benar-benar melakukan praktik keberlanjutan. Untuk mencegah tuduhan greenwashing dan memberi pesan yang jelas mengenai visi dan misi perusahaan, Komunikasi Pemasaran Integrasi Hijau (GIMC) akan dipakai. Metode desk research melalui benchmarking dan survei mengenai sifat konsumen Indonesia terhadap keberlanjutan akan disertakan dalam proses untuk merancang rencana Komunikasi Pemasaran Integrasi Hijau (GIMC) yang sempurna. Analisa yang menyeluruh dari metode-metode riset tersebut akan dilakukan dan rencana implementasi yang sempurna akan dihasilkan pada akhirnya.