

COVER NUR ALINA APRILIA HIDAYAT.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Lili Sawaludin Mulyadi Ringkasan 


BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Lili Sawaludin Mulyadi Ringkasan 


BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Lili Sawaludin Mulyadi Ringkasan 
PUSTAKA Nur Alina Aprilia Hidayat
PUBLIC Open In Flip Book Lili Sawaludin Mulyadi Ringkasan
Plastik banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari manusia dan dapat
terdegradasi menjadi fragmen berukuran kecil (< 5 mm) yang disebut dengan
mikroplastik. Mikroplastik terdapat di lingkungan perairan, sedimen, tanah, debu,
atmosfer, salju, dan biota. Studi mikroplastik saat ini difokuskan pada lingkungan
perairan, sedangkan studi mikroplastik di udara yang selanjutnya disebut dengan
Airborne Microplastics (AMP) masih terbatas. Studi AMP pada penelitian ini
dilakukan di Kota Bandung. Tujuan penelitian ini untuk menentukan konsentrasi,
karakteristik (jenis polimer, diameter, dan bentuk), dan pontensi risiko paparan
AMP di Kota Bandung. Analisis konsentrasi, jenis polimer, dan bentuk AMP
dilakukan berdasarkan 3 diameter aerodinamis (PM>10, PM2,5-10, dam PM<2,5).
Analisis dilakukan dengan menggunakan Micro Fourier Transform Infra Red
(?FTIR). Hasil analisis selanjutnya digunakan untuk menentukan potensi risiko
paparan AMP terhadap lingkungan dan kesehatan berdasarkan Indeks Risiko (IR)
dan laju inhalasi manusia. Hasil analisis menunjukkan konsentrasi AMP tertinggi
pada sampel 1 dan sampel 3 berada pada PM<2,5 masing-masing sebesar 2,65
MP/m3
dan 5,88 MP/m3
. Sedangkan pada sampel 2 dan sampel 4, konsentrasi
tertinggi berada pada PM>10 masing-masing-masing sebesar 0,83 MP/m3
dan 6,05
MP/m3
. Mayoritas AMP pada ketiga diameter aerodinamis dari seluruh sampel
memiliki jenis polimer berupa Polyethylene (PE) (98,17%). Mayoritas AMP pada
ketiga diameter aerodinamis dari seluruh sampel memiliki diameter antara 1 – 10
?m dan 10 – 20 ?m dengan rata-rata diameter sebesar 21,23 ?m. Mayoritas AMP
pada ketiga diameter aerodinamis dari seluruh sampel memiliki bentuk berupa
fragment (76,56%). Potensi risiko paparan AMP terhadap lingkungan di Kota
Bandung tergolong rendah. Potensi risiko paparan AMP tertinggi pada manusia
berada pada laki-laki dengan umur 18 sampai < 30 tahun dan perempuan dengan
umur 10 sampai < 18 tahun.