ABSTRAK Patricia Veronica
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Pichia sp. merupakan ragi yang sering digunakan dalam fermentasi makanan, salah satunya
fermentasi biji kopi. Untuk menghasilkan biomassa Pichia sp. yang lebih banyak, diperlukan
produksi skala besar menggunakan bioreaktor. Tantangan utama dalam upscaling ke bioreaktor
adalah berkurangnya performa sel mikroorganisme. Terdapat berbagai faktor yang perlu
diperhatikan dalam bioreaktor, tetapi penelitian ini berfokus pada parameter agitasi. Oleh
karena itu, tujuan utama penelitian ini adalah mempelajari pengaruh agitasi terhadap performa
sel Pichia sp. dalam proses scale-up dari shake flask ke bioreaktor 4L. Terdapat 3 variasi
perlakuan yang diamati, yaitu agitasi 150 rpm, 200 rpm, dan 250 rpm. Analisis meliputi
kinetika pertumbuhan sel, kemampuan intake nutrisi, dan juga aktivitas enzim protease yang
dihasilkan. Hasil pengujian performa sel di bioreaktor menunjukkan laju pertumbuhan paling
tinggi didapatkan di agitasi 250 rpm (0.213 ± 0.001 jam-1), kemudian diikuti agitasi 200 rpm
(0.201 ± 0.001 jam-1), dan laju pertumbuhan paling rendah didapatkan di agitasi 150 rpm (0.183
± 0.001 jam-1). Data juga menunjukkan bahwa Pichia sp. memiliki kemampuan intake gula
paling tinggi pada agitasi 250 rpm (86.9%), kemudian diikuti agitasi 200 rpm (82.2%), dan
efisiensi intake gula paling rendah didapatkan pada agitasi 150 rpm (75.4%). Di sisi lain,
meskipun agitasi 250 rpm menunjukkan laju pertumbuhan dan intake gula tertinggi, variasi ini
menghasilkan aktivitas enzim paling rendah (0.184 ± 0.001 U/mL), diikuti oleh agitasi 200
rpm (0.225 ± 0.001 U/mL), dan aktivitas enzim tertinggi didapatkan pada agitasi 150 rpm
(0.238 ± 0.001 U/mL). Agitasi bioreaktor 250 rpm memberikan shear stress yang terlalu tinggi
sehingga menyebabkan penurunan viabilitas, dan karenanya, penurunan aktivitas enzim. Di
sisi lain, agitasi bioreaktor 150 rpm meminimalkan shear stress tetapi memberikan laju
pertumbuhan paling rendah karena kurangnya kadar oksigen dalam bioreaktor. Dari hasil
penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa peningkatan agitasi dapat meningkatkan laju
pertumbuhan dan kemampuan intake nutrisi dari Pichia sp. Tetapi, terdapat batas di mana
agitasi yang terlalu tinggi justru mengurangi aktivitas enzim yang penting untuk fermentasi biji
kopi. Oleh karena itu, dipilih agitasi 200 rpm yang memberikan hasil paling seimbang antara
ketiga parameter tersebut. Untuk memperluas pemahaman akan produksi biomassa Pichia sp.
di bioreaktor, diperlukan analisis lanjutan terhadap parameter lainnya seperti aerasi,
temperatur, pH, dan penggunaan anti-foam.