Abstrak Dimas Nino Raditya Septianto 12017018.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi Bab 1 Dimas Nino Raditya Septianto 12017018.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi Bab 2 Dimas Nino Raditya Septianto 12017018.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi Bab 3 Dimas Nino Raditya Septianto 12017018.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi Bab 4 Dimas Nino Raditya Septianto 12017018.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi Bab 5 Dimas Nino Raditya Septianto 12017018.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi Bab 6 Dimas Nino Raditya Septianto 12017018.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi Bab 7 Dimas Nino Raditya Septianto 12017018.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi Daftar Pustaka Dimas Nino Raditya Septianto 12017018.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi
Penelitian ini dilakukan di tiga lapangan yang terletak di Zona Kendeng, yaitu
Lapangan Adigang, Adiguna dan Adigung. Zona Kendeng diketahui memiliki zona
overpressure. Analisis tekanan pori diperlukan untuk menghindari risiko
pengeboran akibat adanya overpressure, seperti blowout, kick, dan loss. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengestimasi nilai tekanan pori dengan menggunakan
data log talikawat, menentukan kedalaman puncak overpressure, menentukan
mekanisme pembentuk overpressure, dan menganalisis faktor-faktor yang
mengontrol keterdapatan zona overpressure pada daerah penelitian.
Penelitian ini dilakukan pada satu sumur (ADU-1) di Lapangan Adigung, satu
sumur (ADA-1) di Lapangan Adigang dan dua sumur (ADUA-2 dan ADUA-11) di
Lapangan Adiguna dengan menggunakan data berupa log talikawat, laporan
pengeboran, temperatur, berat lumpur, dan uji tekanan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa tekanan pori di daerah penelitian berada pada dua kondisi,
yaitu hidrostatik dan overpressure dengan mekanisme loading. Satu dari empat
sumur yang dianalisis menembus zona overpressure yaitu di Sumur ADU-1. Zona
overpressure pada daerah penelitian dimulai dari kedalaman 1265 m pada
Lapangan Adigung. Zona overpressure ini ditemukan pada Formasi Pucangan dan
mencapai nilai tertingginya di Formasi Kalibeng pada interval batulempung.
Gradien tekanan pori pada zona overpressure adalah 2,60 psi/m. Overpressure
dengan mekanisme loading pada daerah penelitian diperkirakan dipengaruhi oleh
kegagalan kompaksi batuan dan kecepatan sedimentasi.