Berdasarkan Peraturan Kepala BIG Nomor 15 tahun 2013 tentang SRGI 2013,
sistem referensi vertikal yang digunakan di Indonesia adalah geoid. Namun, sistem
referensi vertikal tersebut belum tersedia secara memadai. Dalam pembuatan model
geoid, data defleksi vertikal sangat diperlukan. Saat ini, satelit altimetri merupakan
teknologi utama dalam penentuan defleksi vertikal laut. Dengan menggunakan 11
misi satelit altimetri, diturunkan model defleksi vertikal laut Indonesia beresolusi
1’ x 1’. Satelit yang paling berperan dalam pembuatan model tersebut adalah
SARAL. Penambahan satelit GM menunjukkan peningkatan akurasi model.
Evaluasi model yang dihasilkan dari data MSSH seluruh satelit altimetri dilakukan
terhadap model pembanding, EGM2008, menunjukkan standar deviasi untuk
komponen utara-timur sebesar 0,8519 detik dan untuk komponen barat-timur
sebesar 2,306 detik. Namun data MSSH tersebut masih mengandung kesalahan
sistematis. Dengan data SSH, standar deviasi model defleksi vertikal menjadi lebih
baik yaitu 0,8476 detik untuk komponen utara-selatan dan 2,3032 detik untuk
komponen barat-timur. Dari hasil evaluasi ini, dapat disimpulkan model defleksi
vertikal hasil gridding cukup dekat dengan EGM2008, tetapi masih tersisa
tantangan untuk melakukan peningkatan khususnya pada komponen barat-timur.