
COVER Ardha Pradikta Rahardjo
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza 
BAB 1 Ardha Pradikta Rahardjo
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza 
BAB 2 Ardha Pradikta Rahardjo
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza 
BAB 3 Ardha Pradikta Rahardjo
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza 
BAB 4 Ardha Pradikta Rahardjo
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza 
BAB 5 Ardha Pradikta Rahardjo
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza 
PUSTAKA Ardha Pradikta Rahardjo
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza
Tren saat ini menunjukkan bahwa kendaraan masa depan akan semakin terelektrifikasi, hal ini karena diyakini dapat lebih bermanfaat baik dari segi lingkungan maupun ekonomi. Tren ini mendapat dukungan yang tinggi karena banyak negara memiliki niat kuat untuk mengintegrasikan kendaraan listrik (EV) dalam sistem transportasi mereka dengan mengenalkan insentif dan intervensi kebijakan lainnya. Komitmen Indonesia terhadap kendaraan listrik tidak hanya ditujukan untuk mempercepat penyebaran EV, tetapi juga untuk menangkap nilai tambah dalam rantai pasokan baterai dan kendaraan listrik secara keseluruhan, mengingat Indonesia memiliki pasokan bahan baku dan pasar otomotif yang besar. Upaya untuk elektrifikasi transportasi dan industrialisasi diharapkan dapat berlangsung beriringan. Namun, tentunya hal tersebut akan menyebakan kompleksitas yang lebih tinggi dengan banyak faktor ketidakpastian.
Masih ada keterbatasan dalam pemahaman mengenai interaksi antara faktor-faktor yang dapat berpengaruh pada kemungkinan pengembangan EV kedepannya di Indonesia. Beberapa perencanaan skenario multi-stakeholder telah dilaksanakan untuk membangun kemungkinan-kemungkinan di masa depan terkait pengembangan Kendaraan Listrik (EV) dan baterai di Indonesia hingga tahun 2030. Data utama yang digunakan pada pada penelitian ini didapatkan melalui wawancara semi terstruktur dengan berbagai ahli dalam bidang studi. Skenario yang diciptakan meliputi: 1) EV Niche Market, 2) EV Export Hub, 3) EV Market Pool, 4) EV lokal Pride. Implikasi pada scenario-skenario tersebut dieksplorasi dalam beberapa area kuncu: lalu lintas dan lingkungan, kebutuhan listrik dan energi, pertumbuhan ekonomi dan dampaknya pada masyarakat. Beberapa pilihan juga didiskusikan pada studi ini untuk 3 kelompok pemangku kepentingan utama (pembuat kebijakan, industry dan penyedia fasilitas) dalam menanggapi setiap sekenario masa depan.