18319019 Mashening Ilhamsah.pdf
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Salah satu ajaran Islam adalah larangan mengonsumsi makanan haram, termasuk
daging babi dan turunannya. Substitusi dengan daging babi pada produk makanan
membuat konsumen khawatir. Teknologi yang tersedia saat ini masih memiliki
kekurangan, seperti durasi yang lama untuk mengekstrak sampel babi hingga 6 jam
dan akurasi menurun ketika sampel diproses pada suhu tinggi. Untuk mengatasi
kekurangan tersebut, peptida sebagai bioreseptor dipilih sebagai elemen rekognisi
biosensor karena mudah diproduksi dan selektif sedangkan biosensor telah
diketahui memiliki area aplikasi yang luas dan waktu deteksi yang cepat.
Myoglobin dan ?-hemoglobin dipilih sebagai biomarker babi (Sus scrofa) karena
strukturnya stabil pada suhu tinggi. Pada tugas akhir ini, bioreseptor peptida untuk
setiap biomarker Sus scrofa didesain menggunakan metode in silico. Langkah
pertama yaitu prediksi situs aktif biomarker. Sekuens awal peptida didapat dari
prinsip complementary amino acid pairing, dengan residu aktif biomarker sebagai
templat. Sekuens yang didapat digunakan untuk mengonstruksi struktur 3D
bioreseptor peptida, lalu divalidasi dan dilakukan refinement apabila tidak
memenuhi syarat validasi, kemudian dilakukan penambatan molekuler dengan
biomarker untuk dianalisis interaksinya. Kemudian dilakukan substitusi asam
amino pada sekuens peptida untuk meningkatkan energi ikatan bioreseptor dengan
biomarker. Sekuens bioreseptor peptida yang didapat adalah
GQGGQLGLQDAAQGG sebgai bioreseptor myoglobin dan VLQAVAAPQAQ
HGLL sebagai bioreseptor ?-hemoglobin. Uji spesifisitas dilakukan terhadap
bioreseptor yang telah didesain menggunakan biomarker spesies lain, yaitu
myoglobin dari spesies kuda (Equus caballus) dan ?-hemoglobin dari spesies kuda
(Equus caballus) dan sapi (Bos taurus). Analisis kestabilan interaksi biomarker
dengan bioreseptor dilakukan melalui simulasi dinamika molekuler. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa bioreseptor peptida yang telah didesain mengikat
secara spesifik terhadap biomarker Sus scrofa berdasarkan hasil penambatan
molekuler dan membentuk interaksi yang stabil berdasarkan hasil simulasi
dinamika molekuler.