
ABSTRAK James Aditya Wonodirdjo
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Sebagai negara agraris, pertanian padi merupakan salah satu sektor
pekerjaan yang vital di Indonesia. Meskipun demikian, saat ini pekerjaan
pertanian masih banyak dilakukan secara manual dan menggunakan alat-alat
sederhana. Pekerjaan-pekerjaan pertanian padi yang dilakukan secara
manual yang diduga memiliki faktor risiko seperti postur tubuh yang
membungkuk, leher menekuk, dan gerakan repetitif berkorelasi terhadap
gangguan otot rangka baik dalam jangka waktu dekat ataupun jangka
panjang. Penelitian ini mengeksplorasi faktor risiko gangguan otot rangka
pada pekerjaan pertanian padi di Desa Serangmekar, Kabupaten Bandung.
Penelitian ini bertujuan mendesain alat bantu yang dapat mengurangi faktor
risiko gangguan otot rangka dari petani padi di Desa Serangmekar
Kabupaten Bandung.
Penelitian ini menggunakan alur design thinking untuk mendapatkan
rancangan alat yang sesuai dengan kebutuhan petani padi. Penelitian ini
menggunakan standar SNI 9011:2021 dalam mengidentifikasi gangguan otot
rangka akibat pekerjaan pertanian padi di Desa Serangmekar, faktor risiko
ergonomi pada pekerjaan-pekerjaan petani, dan arahan perbaikan metode
kerja sebagai kriteria alat bantu. Penelitian ini menggunakan teknik
substitute, combine, adapt, modify, put to another use, eliminate, dan
reverse (SCAMPER) untuk mengumpulkan ide dalam merancang alternatif
desain alat bantu.
Berdasarkan hasil pengolahan data ditemukan bahwa bagian tubuh yang
memiliki tingkat risiko keluhan tertinggi adalah tangan, lutut, kaki, betis,
punggung bawah, dan pinggul. Pekerjaan yang mendapatkan paling banyak
keluhan adalah pekerjaan mengarit padi (34.43%) dan tanam padi (32.55%).
Pekerjaan mengarit padi dan tanam padi memiliki faktor risiko ergonomi
berupa postur tubuh yang membungkuk, leher yang menekuk, dan gerakan
tangan yang repetitif. Dalam jangka panjang, faktor risiko ergonomi tersebut
berkorelasi terhadap gangguan otot rangka berupa perubahan struktur tulang
dan otot, serta rasa nyeri yang permanen di bagian-bagian tubuh terkait.
Berdasarkan hasil evaluasi faktor risiko ergonomi, dilakukan perancangan
intervensi ergonomi berupa konsep alat bantu pemotong padi (panen padi)
dan alat bantu tanam padi dorong. Penilaian skor pada daftar periksa faktor
risiko di dokumen SNI 9011:2021 menunjukkan bahwa kedua alat bantu
berpotensi menurunkan faktor risiko ergonomi dengan mengubah postur
kerja dan mengurangi durasi paparan faktor risiko ergonomi.