ABSTRAK Nadin Fadilla
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Meningkatnya pertumbuhan industri tekstil dapat mengakibatkan jumlah limbah tekstil yang
dihasilkan meningkat dan berdampak pada pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh
adanya zat sintetis. Untuk mengatasinya, saat ini muncul istilah sustainable fashion.
Sustainable fashion pada sebuah produk tekstil dapat berupa penggunaan material organik,
animal free, dan pemanfaatan sisa limbah. Penelitian ini difokuskan kepada penggunaan
material organik yang terletak pada produk perusahaan yang berserat Modal yang diproduksi
oleh perusahaan Tencel, berupa kaos di mana pada kaos tersebut perusahan masih
menggunakan tinta sablon sintetis sehingga hal ini tidak mencapai konsep sustainable
fashion. Berdasarkan permasalahan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan
tinta sablon menggunakan material organik.
Metode yang digunakan untuk pengembangan tinta organik, yaitu design for environment
(DfE). Dalam DfE juga digunakan life cycle assessment (LCA) sebagai tools untuk analisis
dampak lingkungan dari satu produk berdasarkan ISO 14040:2016. Terdapat empat tahapan
berdasarkan ISO tersebut yang dilakukan, yaitu penentuan batasan, inventoris data, dampak
lingkungan dan analisisnya. Kemudian untuk mengetahui rancangan optimal dari tinta
organik, dilakukan dengan design of experiment (DoE). Pada penelitian ini, ditentukan 2
variabel respons yaitu nilai ketahanan luntur terhadap air dan terhadap sabun dengan tiga
faktor eksperimen yang masing-masing memiliki 2 level sehingga dihasilkan 8 kombinasi.
Kemudian pada saat eksperimen, variabel respons tahan luntur terhadap air dilakukan 2 kali
replikasi sedangkan terhadap sabun 4 kali replikasi. Rancangan akhir selanjutnya dilakukan
pengujian berdasarkan SNI ISO-C06 :2010 A2S terkait pencucian.
Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor penggunaan mordant mempengaruhi kualitas
ketahanan luntur dari tinta organik pada kain. Pada pengujian awal di dapatkan nilai 1 dan 1
– 2 pada 8 sampel yang diuji. Berdasarkan hasil tersebut dilakukan perbaikan desain dan
didapatkan hasil yang lebih baik yaitu perbedaan warna tidak jauh berbeda dengan warna
awal pada sampel. Namun, hasil rancangan pada perbaikan desain ini belum dilakukan
pengujian karena adanya keterbatasan waktu. Pada perhitungan karbon didapatkan jumlah
karbon yang dihasilkan adalah kurang dari 0.09 kgCO2, yaitu 0.073 kgCO2, lebih kecil
dibandingkan dengan penelitian sebelumnya. Dari hasil penelitian tersebut, dapat
perusahaan gunakan sebagai pedoman untuk mengembangkan tinta organik.