COVER Andi Irsan Ismunandar
PUBLIC sarnya BAB_1 Andi Irsan Ismunandar
PUBLIC sarnya BAB_2 Andi Irsan Ismunandar
PUBLIC sarnya BAB_3 Andi Irsan Ismunandar
PUBLIC sarnya BAB_4 Andi Irsan Ismunandar
PUBLIC sarnya BAB_5 Andi Irsan Ismunandar
PUBLIC sarnya BAB_6 Andi Irsan Ismunandar
PUBLIC sarnya
2023_TS_PP_ANDI_IRSAN_ISMUNANDAR_DAFUS.pdf
EMBARGO  2026-08-09 
EMBARGO  2026-08-09 
2023_TS_PP_ANDI_IRSAN_ISMUNANDAR_LAMPIRAN.pdf
EMBARGO  2026-08-09 
EMBARGO  2026-08-09 
Kenaikan permukaan laut global (SLR) disebabkan oleh variasi iklim yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir. Fenomena ini menyebabkan genangan pada lahan tambak garam produktif, salah satunya terjadi di wilayah pesisir Kabupaten Cirebon. Bencana pesisir berdampak pada perekonomian masyarakat pesisir yang bermata pencaharian sebagai petambak garam. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah mengetahui dampak kenaikan muka air laut terhadap produksi tambak garam dan bagaimana dampaknya terhadap kerugian ekonomi yang terjadi di Desa Pengarengan dan Desa Rawaurip, Kabupaten Cirebon pada tahun 2018-2022. Ini adalah penelitian eksploratif mix-method yang menggabungkan analisis data kuantitatif (kuesioner, data spasial dan data sekunder) dengan data kualitatif (dari wawancara primer). Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa dari tahun 2018- 2022, kedua desa tersebut secara signifikan mengalami kenaikan permukaan air laut yang menyebabkan genangan pada lahan tambak garam. Selanjutnya genangan tersebut menyebabkan produksi garam di Kabupaten Cirebon menurun sebesar dari 92 ribu ton menjadi 155 ton di tahun 2020, lebih jauh hasil analisis spasial pada lahan tambak garam di tahun 2022 menunjukkan bahwa Desa Rawaurip terdampak genangan air laut di lahan tambak garam seluas 185,03 ha atau sekitar 51% dari total luasan tambak 356,07 ha, sedangkan di Desa Pengarengan yang terdampak seluas 106,10 ha atau sekitar 19% dari total luasan lahan tambak garam 556,72 ha. Terakhir, kerugian ekonomi yang ditimbulkan adalah 4,7 M di Desa Pengarengan dan 8,4 M di Desa Rawaurip.