ABSTRAK Muhammad Akbar Thufail
PUBLIC Latifa Noor PUSTAKA Muhammad Akbar Thufail
PUBLIC Latifa Noor
COVER Muhammad Akbar Thufail
EMBARGO  2026-10-30 
EMBARGO  2026-10-30 
BAB1 Muhammad Akbar Thufail
EMBARGO  2026-10-30 
EMBARGO  2026-10-30 
BAB2 Muhammad Akbar Thufail
EMBARGO  2026-10-30 
EMBARGO  2026-10-30 
BAB3 Muhammad Akbar Thufail
EMBARGO  2026-10-30 
EMBARGO  2026-10-30 
BAB4 Muhammad Akbar Thufail
EMBARGO  2026-10-30 
EMBARGO  2026-10-30 
BAB5 Muhammad Akbar Thufail
EMBARGO  2026-10-30 
EMBARGO  2026-10-30 
?-Amilase menghidrolisis ikatan ?-1,4 glikosidik pada pati untuk menghasilkan
oligosakarida. ?-Amilase BmaN1 diisolasi dari Bacillus megaterium NL3 yang
berasosiasi dengan anemon di Danau Laut Kakaban, Kalimantan. Berdasarkan
kemiripan asam amino penyusunnya, BmaN1 diklasifikasikan ke dalam keluarga
glikosida hidrolase (GH) 13 subkeluarga GH13_45. BmaN1 memiliki perbedaan
residu katalitik lestari dari anggota subkeluarga GH13_45 lainnya. Perbedaan
tersebut berupa pergeseran salah satu residu katalitik lestari aspartat ke posisi i+1
(Asp203), residu katalitik aspartat lainnya digantikan oleh histidin (His294),
sedangkan glutamat tetap pada posisi lestarinya (Glu231). BmaN1 memiliki residu
triptofan ganda pada pada heliks ?3 yang diduga berperan dalam pengikatan pati.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kestabilan struktur protein dalam garam
secara in silico, mengkarakterisasi sifat biokimia, dan menentukan aktivitas
hidrolisis pati mentah oleh BmaN1. Karakterisasi kestabilan struktur BmaN1
dilakukan dengan metode dinamika molekul (MD) menggunakan aplikasi AMBER
untuk mempelajari perubahan struktur protein pada berbagai kondisi suhu dan
konsentrasi NaCl. Pada penentuan kestabilan struktur protein, digunakan mutan
BmaN1 tanpa ujung-C (BmaN1?C) sebagai pembanding. Karakterisasi sifat
biokimia BmaN1 dilakukan dengan penentuan aktivitas hidrolisis pati terlarut
menggunakan metode DNS pada berbagai variasi kondisi suhu, pH, dan konsentrasi
garam. Hasil pemodelan struktur BmaN1 dan BmaN1?C menunjukkan adanya
residu triptofan yang diduga berperan dalam pengikatan pati, yaitu pada posisi 145,
154, 189, 190, dan 278. Berdasarkan nilai RMSD dan radius girasi, struktur BmaN1
dan BmaN1?C diperkirakan stabil pada konsentrasi NaCl 3,0 M. Namun, BmaN1
dan BmaN1?C memliki daerah sensitif garam pada residu 179 – 201 yang diketahui
dengan peningkatan nilai RMSF pada saat ditambahkan NaCl. Hasil karakterisasi
biokimia BmaN1 menunjukkan parameter kinetika KM dan Vmax sebesar 96,63
mg/mL dan 2.699 mg/menit, turnover number (kcat) sebesar 150.539/menit, dan
efisiensi katalitik (kcat/KM) sebesar 25,96 mL/mg.s pada kondisi optimum 50°C dan
pH 6,5. BmaN1 dapat menghidrolisis pati mentah jagung dan singkong dengan
derajat hidrolisis masing-masing adalah 4,00% dan 4,22%. Aktivitas hidrolisis pati
terlarut oleh BmaN1 menurun pada konsentrasi NaCl 0,5 M; 1,0 M; dan 2,0 M,
masing-masing sebesar 52,83 %, 70,95 %, dan 83,19 %. Selain itu, penambahan
inhibitor EDTA dan SDS sebanyak 10 mM juga menurunkan aktivitas hidrolisis
pati oleh ?-amilase BmaN1 masing-masing sebesar 59,98% dan 40,23%. Perubahan
konformasi pada daerah pengikatan BmaN1 saat ditambahkan NaCl ditunjukkan
dengan penuruan intensitas emisi fluoresensi triptofan