Generasi Y dan generasi Z adalah kelompok generasi yang dominan di Indonesia saat
ini. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia menunjukkan bahwa jumlah
generasi Y sekitar 69,78 juta jiwa atau sekitar 25,87% dari total penduduk Indonesia,
sedangkan generasi Z sekitar 75,41 juta jiwa atau sekitar 27,94% dari total keseluruhan
penduduk (BPS, 2020). Kedua generasi ini tumbuh di era teknologi, internet, dan
media sosial yang mempengaruhi cara mereka berkomunikasi, belajar, bersosialisasi,
dan bekerja. Generasi Y dan Z memiliki nilai-nilai, aspirasi, dan preferensi yang
berbeda dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam memilih tempat tinggal.
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari hubungan antara karakteristik sosialekonomi generasi Y dan Z dengan preferensi pemilihan hunian di Kota Bogor. Metode
penelitian menggunakan teknik non probability sampling dengan convenience
sampling. Jumlah responden sebanyak 219 yang terdiri dari generasi Y dan Z. Analisis
dilakukan dengan metode kuantitatif menggunakan analisis statistik deskriptif dan
analisis asosiasi dengan uji Chi-Square dan metode Creamer's V. Acuan teori yang
digunakan adalah Residential Mobility, yang menjelaskan bagaimana individu
memilih tempat tinggal berdasarkan preferensi dan kebutuhan mereka, yang
dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial-ekonomi seperti pendidikan, pekerjaan,
pendapatan, status perkawinan, dan jumlah anggota keluarga.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum, karakteristik sosial-ekonomi tidak
memiliki hubungan yang signifikan dengan preferensi pemilihan hunian generasi Y
dan Z di Kota Bogor. Dari 35 analisis hubungan yang diuji, 22 analisis hubungan pada
generasi Y dan 32 analisis hubungan pada generasi Z menunjukkan tidak ada
hubungan yang signifikan. Jika ada hubungan, kekuatannya cenderung lemah.
Generasi Y dan Z cenderung memilih hunian milik pribadi yang terletak di pusat kota,
berbentuk rumah tapak dengan luas bangunan sekitar 80-150 meter persegi dan luas
kaveling 200-600 meter persegi, serta memiliki setidaknya 3 kamar tidur dan 2 kamar
mandi. Kesimpulannya, preferensi pemilihan hunian generasi Y dan Z di Kota Bogor
lebih dipengaruhi oleh preferensi pribadi daripada karakteristik sosial-ekonomi. Hasil
penelitian ini dapat menjadi acuan bagi para pemangku kepentingan dalam
merencanakan pengembangan hunian di Kota Bogor, dengan mempertimbangkan
kebutuhan dan tren pasar yang terus berkembang di kalangan generasi Y dan Z yang
merupakan pasar potensial di masa depan.