2008 TA PP ADISTI MADELLA ELMANISA 1-COVER
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
2008 TA PP ADISTI MADELLA ELMANISA 1-BAB 1
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
2008 TA PP ADISTI MADELLA ELMANISA 1-BAB 2
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
2008 TA PP ADISTI MADELLA ELMANISA 1-BAB 3
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
2008 TA PP ADISTI MADELLA ELMANISA 1-BAB 4
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
2008 TA PP ADISTI MADELLA ELMANISA 1-BAB 5
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
2008 TA PP ADISTI MADELLA ELMANISA 1-PUSTAKA
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Fasilitas pedestrian sangat penting untuk mengakomodasi kegiatan
berjalan di Kota Bandung. Namun, pemerintah belum menganggap penting dan
belum menaruh fasilitas pedestrian sebagai satu kesatuan sistem transportasi.
Belum ada upaya-upaya strategis untuk memaksimalkan penataan fasilitas
pedestrian. Selama ini fasilitas pedestrian hanya menjadi pelengkap
pembangunan jalan, dibangun seadanya, bahkan tidak dibangun apabila dananya
tidak mencukupi.
Studi ini bertujuan untuk menyusun strategi penataan fasilitas pedestrian.
Dengan melakukan observasi di dua ruas jalan nasional, dua ruas jalan provinsi
dan dua ruas jalan kabupaten/kota untuk melihat potensi dan persoalan yang
terjadi (secara teknis). Kemudian mengumpulkan data dan informasi dengan
melakukan wawancara kepada pihak terkait yang diidentifikasi dari hasil
observasi lapangan (pengelolaan). Dari sini didapatkan potensi dan persoalan
mengenai fasilitas pedestrian menurut aspek teknis dan pengelolaan per
kewenangan nasional, provinsi dan kabupaten/kota.
Menurut hasil analisis, persoalan utama penataan fasilitas pedestrian
yaitu tidak adanya koordinasi antar pemerintah selaku pihak pengelola.
Diketahui bahwa tahap penataan fasilitas pedestrian yang selama ini
dilaksanakan memang berpengaruh pada hasil yang terlihat di lapangan. Itulah
sebabnya mengapa penataan fasilitas pedestrian menjadi sulit untuk diterapkan
di Kota Bandung. Untuk mengatasi keberlangsungan kondisi yang tidak baik itu
maka pemerintah harus berkoordinasi di seluruh tahapan penataan fasilitas
pedestrian dan menerapkan strategi-strategi yang telah ditemukan, agar hasil
penataan fasilitas pedestrian menjadi lebih baik.