ABSTRAK Tyas Eka Oktavia
PUBLIC Yoninur Almira BAB 1 Tyas Eka Oktavia
PUBLIC Yoninur Almira BAB 2 Tyas Eka Oktavia
PUBLIC Yoninur Almira BAB 3 Tyas Eka Oktavia
PUBLIC Yoninur Almira BAB 4 Tyas Eka Oktavia
PUBLIC Yoninur Almira BAB 5 Tyas Eka Oktavia
PUBLIC Yoninur Almira BAB 6 Tyas Eka Oktavia
PUBLIC Yoninur Almira PUSTAKA Tyas Eka Oktavia
PUBLIC Yoninur Almira LAMPIRAN Tyas Eka Oktavia
PUBLIC Yoninur Almira
Pergerakan penumpang asal DKI Jakarta menuju Bandung Raya yaitu sebesar
27.418.521 orang/tahun (Kementerian Perhubungan, 2011). Provinsi DKI Jakarta
dan Bandung Raya memiliki jumlah penduduk masing-masing lebih dari 10 dan 8
juta pendudukan (Badan Pusat Statisik, 2020). Melihat potensi ekonomi antar
daerah yang masih sangat tinggi. Pemerintah merasa perlu menyelaraskan
pembangunan infrastruktur koridor Jakarta – Bandung dengan menyediakan
konektivitas antar kota dan pengembangan kawasan yaitu dengan menyediakan
kereta cepat atau High Speed Train (HST) dengan rute yang akan dilalui yaitu
Stasiun Halim, Stasiun Karawang, Stasiun Padalarang dan Stasiun Tegalluar, maka
dibutuhkan moda feeder perjalanan dari setiap stasiun pemeberhantian kereta cepat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi peluang pemilihan moda antara KA
Feeder dan KRD Lokal Bandung sebagai moda lanjutan penumpang KCJB dari
Stasiun Padalarang menuju Kota Bandung. Penelitian ini ditunjukan untuk calon
penumpang Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang nantinya memilih antara
KA Feeder dan KRD Lokal Bandung Raya sebagai moda lanjutan perjalanan dari
Stasiun Padalarang menuju Kota Bandung. Survei dilakukan dengan menyebarkan
kuesioner secara online kepada 384 responden dan diolah dengan menggunakan
metode binomial logit, didapatkan hasil bahwa berdasarkan hasil analisa dalam
BIOGEME 3.2.11, atribut biaya, waktu tempuh dan waktu tunggu merupakan
faktor yang paling berpengaruh terhadap pemilihan moda. Semakin besar nilai
utilitas maka probabilitas kedua moda akan berbanding terbalik, nilai prolbabilitas
KA Feleldelr akan selmakin besar apabila nilai prolbabilitas ulntulk melmilih KRD
Lolkal Bandulng Raya kecil dan begitupun sebaliknya. Nilai probabilitas pemilihan
KA Feeder paling besar yaitu 94%, sedangkan pada skenario tersebut nilai
probabilitas KRD Lokal Bandung Raya paling kecil yaitu hanya 6%, oleh karena
itu Moda KA Feeder merupakan moda yang memiliki peluang lebih besar dipilih
sebagai moda lanjutan KCJB dari Stasiun Padalarang.