2008 TA PP CHANDRA NANDISWARA HARIMURTI 1-COVER.pdf
PUBLIC Vika Anastasya Kovariansi 2008 TA PP CHANDRA NANDISWARA HARIMURTI 1-BAB1.pdf
PUBLIC Vika Anastasya Kovariansi 2008 TA PP CHANDRA NANDISWARA HARIMURTI 1-BAB2.pdf
PUBLIC Vika Anastasya Kovariansi 2008 TA PP CHANDRA NANDISWARA HARIMURTI 1-BAB3.pdf
PUBLIC Vika Anastasya Kovariansi 2008 TA PP CHANDRA NANDISWARA HARIMURTI 1-BAB4.pdf
PUBLIC Vika Anastasya Kovariansi 2008 TA PP CHANDRA NANDISWARA HARIMURTI 1-BAB5.pdf
PUBLIC Vika Anastasya Kovariansi 2008 TA PP CHANDRA NANDISWARA HARIMURTI 1-BAB6.pdf
PUBLIC Vika Anastasya Kovariansi 2008 TA PP CHANDRA NANDISWARA HARIMURTI 1-PUSTAKA.pdf
PUBLIC Vika Anastasya Kovariansi
Dari sisi teknik tekstil kita mengenal dua prinsip dasar kerja; reka rakit dan reka latar. Secara garis besar, reka rakit berarti merangkai, ataupun menyusun sesuatu material dasr hingga menjadi satu kesatuan bentuk/ wujud (kain). Sedangkan reka latar dapat disebut cara menambah nilai estetis dari segi permukaan kain yang sudah ada. Dengan pemikiran bahwa teknik reka rakit (structure design) merupakan salah satu teknik utama dalam tekstil, teknik ini sangat memungkinkan untuk terus dikembangkan dengan kemungkinan–kemungkinan dalam bereksperimen, baik dalam menciptakan teknik baru maupun dalam menggabungkan beberapa teknik yang telah ada serta dalam eksperimen bahan dan sebagainya. Teknik reka latar dilakukan sebagai teknik tambahan guna menambah nilai estetis produk. Adapun penambahan teknik-teknik reka latar tersebut diaplikasikan pada bahan kulit yang digabungkan satu dengan yang lainnya dengan prinsip lusi dan pakan pada teknik tenun. Berbagai potensi yang dapat dihasilkan dari penggabungan teknik surface design dan structure design, serta penerapannya pada material kulit diharapkan dapat menghasilkan alternatif tekstil baru, khususnya terhadap material kulit asli (non-sintetis) dalam dunia pertekstilan indonesia.