Keberlanjutan dalam rantai pasokan pertanian penting untuk menjaga ketahanan pangan dan melestarikan lingkungan. Tindakan bertanggung jawab adalah salah satu upaya rantai pasokan untuk menjamin keberlanjutannya. Banyak manfaat yang diperoleh rantai pasok ketika menerapkan rantai pasok yang bertanggung jawab diantaranya menjaga kualitas pasok sehingga ketersediaan produk pertanian dapat selalu terjaga yang pada akhirnya akan memberikan keunggulan kompetitif bagi seluruh anggota rantai pasok. Praktik-praktik yang bertanggung jawab dalam rantai pasok pertanian seperti kesehatan dan keselamatan, hak-hak buruh, penggunaan pupuk ramah lingkungan, penyelarasan insentif dan sebagainya sering diabaikan. Masalah distribusi pendapatan yang tidak merata di antara anggota rantai pasok masih terjadi. Integrasi rantai pasok dengan melakukan kolaborasi sangat terbatas yang mengakibatkan rendahnya indeks tanggung jawab dalam rantai pasok pertanian.
Penelitian ini menggunakan pendekatan metode campuran. Kajian kualitatif dilakukan terlebih dahulu untuk menggali faktor-faktor yang mempengaruhi proses pelaksanaan tindakan bertanggung jawab dalam rantai pasok pertanian. Ada beberapa faktor yang menghambat implementasi rantai pasokan pertanian yang bertanggung jawab seperti kurangnya teknologi, kurangnya anggaran, ketergantungan pada aktor eksternal, kurangnya penyelarasan insentif dan kurangnya integrasi rantai pasokan. Studi kuantitatif bertujuan untuk menganalisis perilaku sistem rantai pasokan yang bertanggung jawab jika faktor penghalang dihilangkan. Pemodelan dan simulasi Sistem Dinamis dilakukan untuk melihat perilaku sistem dan pengaruhnya terhadap kinerja rantai pasok pertanian bertanggung jawab Perilaku sistem dalam rantai pasok pertanian bertanggung jawab dievaluasi dengan sepuluh skenario. Hasilnya menunjukkan bahwa setiap bentuk kolaborasi mempengaruhi kinerja rantai pasok, namun skenario terbaik adalah ketika semua bentuk kolaborasi dilakukan secara bersamaan. Keluaran dari analisis kuantitatif memberi perspektif baru tentang cara terbaik untuk meningkatkan kinerja rantai pasokan pertanian yang bertanggung jawab.
Kontribusi teoritis dari penelitian ini adalah bahwa penelitian ini menghasilkan model dinamika kolaborasi pemangku kepentingan manajemen rantai pasok pertanian yang dapat digunakan untuk menganalisis perilaku sistem rantai pasok. Penelitian ini juga menganalisis aspek sosial dari rantai pasok pertanian yang bertanggung jawab, aspek yang sering diabaikan dalam pemodelan rantai pasok berkelanjutan. Penelitian ini juga memberikan kontribusi praktis dalam menyediakan alternatif kolaborasi yang dapat digunakan oleh semua anggota dalam rantai pasok pertanian jika mereka ingin meningkatkan kinerjanya.