ABSTRAK Zahra Annisa Fitri
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 1 Zahra Annisa Fitri
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 2 Zahra Annisa Fitri
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 3 Zahra Annisa Fitri
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 4 Zahra Annisa Fitri
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 5 Zahra Annisa Fitri
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
PUSTAKA Zahra Annisa Fitri
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
LAMPIRAN Zahra Annisa Fitri
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Ketidaksetaraan gender dalam sistem sosial menciptakan risiko bencana yang
tidak tersebar merata. Selain menciptakan dampak yang berbeda antara laki-laki
dan perempuan, konstruksi gender membentuk respons dan perilaku yang berbeda
dalam situasi bencana sehingga gender perlu dipertimbangkan dalam menangani
masalah. Pada tahun 2020, banjir bandang pernah terjadi di Daerah Aliran Sungai
(DAS) Pantai Bokek, Sumatera Utara, dan belum ada penelitian yang meninjau
perbedaan dampak maupun peran laki-laki dan perempuan dalam bencana
tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi peran
gender dalam fase kesiapsiagaan tanggap bencana banjir di Daerah Aliran Sungai
(DAS) Pantai Bokek, Sumatera Utara. Data primer diperoleh melalui observasi,
wawancara, dan diskusi kelompok terarah, sementara data sekunder dikumpulkan
dari kanal berita online. Temuan menunjukkan bahwa banjir bandang memiliki
dampak yang berbeda terhadap laki-laki dan perempuan, yang mengarah pada
beban berbasis gender yang berbeda. Laki-laki menghadapi beban keuangan dan
ekonomi, sementara perempuan memikul tanggung jawab pengasuhan, dukungan
masyarakat, tugas-tugas rumah tangga, dan kesejahteraan emosional. Penelitian
ini juga mengidentifikasi pola tindakan antara laki-laki dan perempuan saat,
setelah, dan sebelum bencana, dengan sebagian besar tindakan merupakan
koordinasi antargender yang berjalan beriringan dengan pembagian kerja
berbasis gender, dengan pembagian kerja tersebut sebagian besar sesuai dengan
peran gender reguler. Namun, terdapat pula peran-peran yang bersifat "terbalik
gender", seperti perempuan memainkan peran penting dalam distribusi bantuan,
proses pengambilan keputusan, dan memanfaatkan jaringan dukungan untuk
mendapatkan bantuan. Penelitian ini menunjukkan pentingnya mengenali dan
meningkatkan kapasitas dan kontribusi dari laki-laki dan perempuan, serta
menyoroti pentingnya aksi kolektif, untuk memperkuat kesiapsiagaan menghadapi
banjir di DAS Pantai Bokek, Sumatera Utara