Proses distribusi time-and temperature-sensitive pharmaceutical products (TTSPP)
merupakan bagian tak terpisahkan dari upaya peningkatan kesehatan masyarakat.
Namun dalam mendistribusikan TTSPP, kondisi geografis dan keterbatasan sumber
daya seringkali menjadi kendala. Kesalahan penanganan sistem dapat berdampak
pada penurunan kualitas dan efikasi sediaan. Studi deskriptif analitis ini dilakukan
untuk mengetahui tingkat pemahaman apoteker mengenai proses distribusi TTSPP
menggunakan passive packaging di Indonesia. Pada survei ini digunakan metode
cross-sectional. Data survei dikumpulkan menggunakan kuesioner yang disusun
berdasarkan WHO Technical Report Series 961 Annex 9 Model guidance for the
storage and transport of time–and temperature–sensitive pharmaceutical products.
Survei dilakukan terhadap apoteker yang bekerja menangani produk rantai dingin
di fasilitas kesehatan, distributor, dan industri farmasi. Berdasarkan hasil survei
diketahui masih banyak responden yang tidak memahami cara menggunakan
passive packaging dengan baik, dan sebanyak 34,09% personel tidak mendapatkan
pelatihan penanganan rantai dingin. Mayoritas responden yang bekerja di industri
dan distributor melakukan kualifikasi passive packaging, namun hanya 36,36%
responden dari fasilitas kesehatan yang melakukan kualifikasi selama operasional
rutin. Hasil survei menunjukkan bahwa masih terdapat kesenjangan tingkat
pemahaman personel juga kesesuaian penggunaan sistem dan produk di sepanjang
rantai pasok TTSPP di Indonesia. Temuan ini mengindikasikan adanya potensi
penanganan produk yang tidak sepenuhnya sesuai standar WHO.