ABSTRAK Lyna Zahida Mumtaz
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 1 Lyna Zahida Mumtaz
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 2 Lyna Zahida Mumtaz
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 3 Lyna Zahida Mumtaz
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 4 Lyna Zahida Mumtaz
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 5 Lyna Zahida Mumtaz
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
PUSTAKA Lyna Zahida Mumtaz
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
LAMPIRAN Lyna Zahida Mumtaz
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Arus Urbanisasi yang meningkat mengakibatkan perubahan guna lahan dan
meningkatnya aktivitas perkotaan yang berimbas pada munculnya fenomena Urban
Heat Island (UHI), terutama pada area perkotaan. Kawasan Terpadu Karet Tengsin
Platinum merupakan salah satu kawasan superblok terpadu berlokasi strategis di
Jakarta yang sedang berkembang. Karakter lokasi strategis yang dimiliki oleh
Kawasan tersebut menyebabkan terjadinya perkembangan yang pesat dan berpotensi
meningkatkan intensitas UHI pada kawasan tersebut. Untuk mengantisipasi hal
tersebut, Kawasan Terpadu Karet Tengsin Platinum perlu memiliki kesiapan dalam
mitigasi UHI. Pendekatan urban cooling dapat menjadi salah satu pendekatan dari
segi perancangan dalam menilai kesiapan mitigasi UHI pada kawasan tersebut. Oleh
karena itu, dilakukan sudi terkait kesiapan Kawasan Terpadu Karet Tengsin Platinum
dalam mitigasi UHI berdasarkan pendekatan urban cooling. Penelitian ini dilakukan
dengan dua tahap, yakni melakukan penilaian untuk menilai pemenuhan prinsip urban
cooling melalui evaluasi semu dan melakukan penilaian untuk mengetahui indeks
mitigasi panas rancangan kawasan melalui urban cooling modelling pada aplikasi
InVEST 3.12.1. Hasil analisis menunjukkan bahwa rancangan kawasan hanya
memenuhi 41,7% prinsip urban cooling dan 92,8% kawasannya memiliki nilai indeks
mitigasi panas yang sangat buruk. Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat
disimpulkan bahwa rancangan kawasan masih memiliki kesiapan yang untuk
menangani permasalahan UHI. Maka pada penelitian ini diberikan beberapa
rekomendasi yang diharapkan dapat membantu pemerintah dan para perencana
maupun perancang kota untuk mengintegrasikan strategi urban cooling dalam
merancang kawasan guna memitigasi UHI.