ABSTRAK Andina Fathiyaturahma
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 1 Andina Fathiyaturahma
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 2 Andina Fathiyaturahma
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 3 Andina Fathiyaturahma
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 4 Andina Fathiyaturahma
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 5 Andina Fathiyaturahma
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
PUSTAKA Andina Fathiyaturahma
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
LAMPIRAN Andina Fathiyaturahma.pdf
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Kecamatan Pasirwangi ditetapkan ke dalam 3 (tiga) Kawasan Strategis, di antaranya: Kawasan
Strategis Provinsi (KSP) Panas Bumi Kamojang – Darajat – Papandayan, Kawasan Strategis
Kabupaten (KSK) Agropolitan Cisurupan dan sekitarnya, serta Kawasan Strategis Pariwisata
Kabupaten (KSPK) Garut Tengah. Perubahan alih fungsi lahan dari hutan menjadi area terbangun
dan pertanian telah terjadi di kecamatan ini sebagai efek dari pembangunan. Hal ini memicu adanya
perubahan tutupan lahan yang ada di Kecamatan Pasirwangi. Di sisi lain, Kecamatan Pasirwangi
terletak di dataran tinggi dan merupakan kecamatan tertinggi di Kabupaten Garut. Daerah ini
memiliki kelerengan rata-rata sekitar 5-40%, sehingga memiliki potensi bahaya longsor. Selama
beberapa tahun terakhir, kecamatan ini telah mengalami kejadian longsor dengan peningkatan
frekuensi pada tahun 2017 dan 2021. Untuk mencegah kerusakan lingkungan dan tanah longsor di
masa depan, diperlukan pengelolaan dan pengendalian perubahan penggunaan lahan. Inisiasi awal
dilakukan dengan menganalisis pengaruh perubahan tutupan lahan terhadap kerawanan bencana
longsor di Kecamatan Pasirwangi. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis perubahan tutupan
lahan dalam tiga kategori, yaitu hutan, pertanian, dan area terbangun. Variabel yang digunakan
dalam penelitian ini meliputi digital elevation model, geologi, jarak dari sesar, dan jenis tanah. Data
tutupan lahan selama lima tahun (2017-2021) akan dianalisis menggunakan data Sentinel-2. Metode
pengumpulan data meliputi tinjauan literatur dikumpulkan secara daring dan luring dari database
online dan instansi terkait. Analisis perubahan tutupan lahan, regresi logistik, dan analisis perubahan
kerawanan longsor akan digunakan dalam penelitian ini. Hasil analisis menunjukkan bahwa
sebagian besar area di Kecamatan Pasirwangi tidak mengalami perubahan signifikan dalam tutupan
lahan. Namun, terdapat beberapa perubahan penting, termasuk perubahan dari lahan pertanian
menjadi area terbangun, perubahan dari lahan hutan menjadi area pertanian, dan perubahan dari
lahan hutan menjadi area terbangun. Pengaruh tutupan lahan pada tahun 2017 dan 2021 terbukti
signifikan terhadap tingkat kerawanan longsor di kecamatan ini. Hasil analisis juga menunjukkan
adanya kawasan dengan tingkat kerawanan yang konstan sejak tahun 2017 hingga 2021, serta
kawasan dengan peningkatan atau penurunan tingkat kerawanan. Namun, kawasan yang mengalami
peningkatan tingkat kerawanan lebih luas daripada yang mengalami penurunan.