Radikal bebas merupakan sebuah molekul yang mempunyai satu atau lebih elektron tidak
berpasangan pada orbital terluarnya, hal ini menyebabkan senyawa tersebut sangat reaktif. Radikal
bebas dapat mengoksidasi molekul dan menginisiasi timbulnya penyakit degeneratif. Oksidasi
molekul ini dapat dihambat dengan antioksidan. Salah satu tumbuhan yang memiliki antioksidan
adalah singkong. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan aktivitas antioksidan ekstrak daun,
daging umbi, dan kulit umbi singkong dengan metode DPPH dan CUPRAC, penentuan fenol total,
penentuan flavonoid total, korelasi fenol dan flavonoid total terhadap aktivitas antioksidan,
korelasi aktivitas antioksidan antara kedua metode, serta identifikasi dan penentuan kadar
senyawa flavonoid dalam ekstrak terpilih. Ekstraksi dilakukan dengan metode refluks menggunakan
n-heksana, etil asetat, dan etanol. Aktivitas antioksidan DPPH, CUPRAC, fenol total dan flavonoid
total ditetapkan dengan spektrofotometri UV-sinar tampak. Identifikasi dan penetapan kadar
senyawa flavonoid ditentukan dengan kromatografi cair kinerja tinggi. Aktivitas antioksidan DPPH
ekstrak singkong berada pada rentang 1,309 - 68,182 mg AEAC/g. Sedangkan aktivitas antioksidan
CUPRAC berada pada rentang 2,095 - 68,050 mg AEAC/g. Fenol total tertinggi diperoleh dari ekstrak
etanol daun sebesar 11,133 ± 0,423 g GAE/100 g dan flavonoid total tertinggi diperoleh dari ekstrak
n-heksana kulit umbi sebesar 7,526 ± 0,526 g QE/100 g. Secara umum, golongan fenol dan
flavonoid berkontribusi besar terhadap aktivitas antioksidan ekstrak singkong dengan metode
DPPH dan CUPRAC. Kedua metode memberikan hasil linier pada aktivitas antioksidan ekstrak
singkong. Ekstrak etanol daun singkong mengandung rutin dengan kadar sebesar 0,863%. Daun
dan kulit umbi singkong mempunyai potensi untuk dikembangkan sebagai sumber antioksidan.