



BAB II_SHARNELLA JANET YAPFRINE
PUBLIC Open In Flip Book Lili Sawaludin Mulyadi Ringkasan 
BAB III_SHARNELLA JANET YAPFRINE
PUBLIC Open In Flip Book Lili Sawaludin Mulyadi Ringkasan 
BAB IV_SHARNELLA JANET YAPFRINE
PUBLIC Open In Flip Book Lili Sawaludin Mulyadi Ringkasan 

BAB VI_SHARNELLA JANET YAPFRINE
PUBLIC Open In Flip Book Lili Sawaludin Mulyadi Ringkasan 
DAFTAR PUSTAKA_SHARNELLA JANET YAPFRINE
PUBLIC Open In Flip Book Lili Sawaludin Mulyadi Ringkasan
Beberapa produk cat yang beredar di pasaran Indonesia masih mengandung Pb
yang cukup tinggi, bahkan melebihi standar yang diatur pada SNI 8011-2014. Maka
dari itu, industri cat yang masih menggunakan Pb sebagai material untuk pigmen
dan pewarnaan dapat menjadi sumber pajanan Pb bagi pekerja industri cat. Rute
pajanan Pb yang dominan terjadi pada lingkungan kerja adalah melalui inhalasi. Pb
merupakan logam berat yang bersifat toksik untuk hampir seluruh organ di dalam
tubuh. Pb juga diklasifikasikan sebagai logam yang berpotensi menimbulkan efek
karsinogem oleh IARC. Konsentrasi Pb dalam darah (Pb-B) dan aktivitas enzim
delta-ALAD secara berturut-turut merupakan biomarker yang menunjukkan
pajanan dan toksisitas dari timbal. Salah satu efek yang ditimbulkan dari pajanan
Pb adalah inhibisi enzim delta-ALAD yang berperan dalam sintesis heme. Maka
dari itu, penelitian ini bertujuan untuk memperkirakan risiko kesehatan pekerja
industri cat akibat pajanan Pb melalui rute inhalasi menggunakan prinsip analisis
risiko kesehatan serta menentukan hubungan paparan logam berat Pb terhadap
proses sintesis heme pekerja industri cat, yang ditinjau dari akumulasi molekul
ALA pada urin (ALA-U). Pengukuran pajanan dilakukan pada breathing zone
pekerja dengan personal sampler pump dan dianalisis dengan instrumen EDXRF.
Konsentrasi Pb ditemukan di zona pernapasan dengan rata-rata 0,1685±0,12 ?g/m3
dan perkiraan intake Pb terinhalasi yang diterima pekerja rata-rata sebesar
0,0123±0,01 ?g/kg-hari. Risiko karsinogen dari pajanan Pb tersebut dinyatakan
dengan ELCR, sementara risiko non-karsinogen dinyatakan dengan HQ. Dari hasil
penelitian ditemukan bahwa nilai maksimum ELCR dari seluruh pekerja adalah
0,39´10-6 yang menandakan risiko yang dapat diabaikan. Sementara itu, terdapat
satu pekerja dengan nilai HQ>1 sehingga tindakan manajemen risiko dianjurkan
untuk dilakukan. Konsentrasi Pb-B diukur dengan ICP-MS dan ALA-U diukur
dengan metode spektrofotometri. Rata-rata konsentrasi Pb-B ditemukan sebesar
4,22±1,6 ?g/L. Untuk konsentrasi ALA-U, ditemukan rata-rata sebesar 3,712±2,5
mg/L; terdapat 11 pekerja (11,54%) yang melebihi batas normal, 6 mg/L, tetapi
masih dalam batas bisa diterima. Korelasi antara konsentrasi pajanan dengan
konsentrasi Pb-B ditemukan negatif, sementara korelasi antara konsentrasi Pb-B
dengan ALA-U ditemukan positif tetapi tidak signifikan. Studi ini menunjukkan
pajanan timbal yang diterima oleh pekerja di industri cat belum mencapai batas yang secara signifikan mengakibatkan gangguan proses sintesis heme. Tetapi,
pajanan timbal yang diterima oleh pekerja tetap harus dipantau karena terdapat
indikasi peningkatan ALA-U akibat pajanan timbal yang diterima melalui portal
entri inhalasi.