

COVER Ma'ruf Fatoni Aziz
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB1 Ma'ruf Fatoni Aziz
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB2 Ma'ruf Fatoni Aziz
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB3 Ma'ruf Fatoni Aziz
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB4 Ma'ruf Fatoni Aziz
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Ma'ruf Fatoni Aziz
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan luas wilayah lautan
sebesar 6,4 juta kilometer persegi. Penetapan batas maritim menjadi hal yang penting
agar wilayah laut Indonesia dapat diakui secara sah dari aspek hukum. Penetapan batas
maritim dilakukan dengan menentukan garis pangkal yang ada pada wilayah studi,
menentukan titik dasar pada kedalaman nol meter pada kedudukan garis air rendah,
kemudian penarikan garis pangkal dapat dilakukan mengacu pada letak titik dasar.
Seiring berkembangnya teknologi, untuk menentukan titik kedalaman nol meter dapat
dilakukan dengan metode Satellite Derived Bathymetry (SDB) yang dinilai lebih
efisien dari aspek waktu dan biaya karena tidak perlu melakukan survei langsung ke
lapangan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengkaji sejauh mana SDB dapat
digunakan sebagai pilihan dalam menentukan titik kedalaman nol meter untuk
penarikan batas maritim. Ekstraksi kedalaman SDB untuk memperoleh titik
kedalaman nol meter pada penelitian ini menggunakan algoritma Lyzenga dengan data
sekunder citra SPOT-6. Hasil ekstraksi kedalaman dilakukan koreksi pasut agar nilai
kedalaman tereferensi terhadap chart datum. Pengolahan data pasut dilakukan dengan
metode kuadrat terkecil serta penentuan kemiringan pantai diperlukan untuk
mereferensikan titik kedalaman nol meter terhadap chart datum.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu titik yang berpotensi menjadi titik dasar
dari ekstraksi kedalaman yang tereferensi terhadap Mean Low Water Spring (MLWS)
dan Lowest Astronomical Tide (LAT). Nilai Root Mean Square Error (RMSE) pada
model kedalaman SDB sebesar 13,53 meter. Berdasarkan hasil akurasi tersebut, nilai
eror sangat besar sehingga untuk saat ini, penggunaan SDB sebagai alternatif pilihan
untuk penetapan batas maritim belum dapat digunakan.