digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Firda Apriyani
PUBLIC Irwan Sofiyan

Wabah Covid-19 yang disebabkan oleh virus Severe Acute Respiratory Synfrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-2) telah dinyatakan sebagai pandemik global oleh World Health Organization (WHO) pada Maret 2020 lalu. Krisis kesehatan yang disebabkan oleh pandemi Covid-19 membuat diperlukannya serangkaian metode deteksi awal untuk membatasi penyebaran virus yang semakin meluas. Biosensor merupakan salah satu pengembangan metode deteksi yang dapat memberikan hasil yang cepat, sensitif dan selektif terhadap keberadaan biomolekul seperti antibodi. Pada penelitian ini, dirancang biosensor optik berbasis silika nanopartikel berfluoresensi dengan memanfaatkan Rhodamine B sebagai fluorofor yang diaplikasikan untuk mendeteksi antibodi IgG-Covid-19 melalui metode immunoassay. Sintesis Fluorescent Silica Nanoparticles (FSNP) dilakukan dengan metode sol-gel. Hasil analisis X-ray Diffraction (XRD) menunjukkan FSNP berfasa amorf. Berdasarkan analisis luas permukaan menggunakan metode Brauner Emmett-Teller (BET), diperoleh luas permukaan sebesar 208,956 m2/g. Untuk dapat berikatan dengan bioreseptor yakni Anti IgG, modifikasi permukaan FSNP dilakukan dengan metode hidrosililasi dan dilanjutkan dengan modifikasi mengunakan EDC dan NHS sebagai crosslinker sehingga didapatkan hasil akhir FSNP-Anti IgG. Hasil analisa Fourier Transform Infra Red (FTIR), bioreseptor anti IgG berhasil berikatan dengan FSNP berdasarkan puncak amida I dan II yang dihasilkan pada bilangan gelombang 1641 cm-1 dan 1530 cm-1. Metode deteksi menggunakan immunoassay didasarkan pada peningkatan intensitas fluoresensi FSNP-Anti IgG ketika mendeteksi antibodi IgG-Covid-19 pada eksitasi 545 nm dan emisi 582 nm. Waktu respon optimal diamati setelah 15 menit inkubasi antibodi IgG-Covid-19 dengan FSNP-Anti IgG. Sensitifitas FSNP-Anti IgG dalam mendeteksi antibodi IgG-Covid-19 didapatkan berdasarkan linearitas intensitas fluoresensi dengan rentang konsentrasi 10-2-10-8 ?g/mL dengan nilai Limit of Detection (LoD) sebesar 5,3 fg/mL. Berdasarkan keunggulan nilai sensitivitas dan kecepatannya dalam mendeteksi antibodi, biosensor berbasis silika nanopartikel berfluoresensi dapat dikembangkan lebih lanjut sebagai platform untuk mendeteksi antibodi.