
ABSTRAK Farrel Faiz Baskara
PUBLIC Resti Andriani 
BAB 1 Farrel Faiz Baskara
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Farrel Faiz Baskara
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Farrel Faiz Baskara
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Farrel Faiz Baskara
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Farrel Faiz Baskara
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Farrel Faiz Baskara
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Kebutuhan material suhu tinggi terus meningkat tiap tahunya. High Entropy
Superalloy (HESA) atau paduan super entropi tinggi merupakan paduan baru yang
sedang dikembangkan untuk mencapai kekuatan yang tinggi dengan biaya
manufaktur yang lebih murah. Salah satu karakteristik utama dari material adalah
ketahanan terhadap perayapan yang dapat dideskripsikan oleh Stacking Fault
Energy (SFE) melalui mekanisme deformasi. Pendekatan dalam mengukur nilai
SFE dapat dilakukan dengan beberapa cara, salah satunya adalah dengan machine
learning dan perhitungan termodinamika. Penelitian ini bertujuan untuk
menentukan pengaruh dari komposisi, temperatur, kontribusi magnetik, dan entropi
pencampuran terhadap SFE, menentukan model machine learning terbaik, dan
memberikan panduan dalam mendesain paduan super entropi tinggi FeNiCrAlCu.
Simulasi dilakukan dengan menentukan parameter yang digunakan untuk
perhitungan termodinamika. Parameter tersebut digunakan untuk menghitung nilai
SFE dengan memanfaatkan perangkat lunak Matlab. Hasil dari perhitungan tersebut
menjadi basis data untuk model machine learning random forest, support vector
machine, dan neural network. Basis data dibagi menjadi data train dan data test
dengan rasio 75:25. Model dilatih menggunakan data train sedangkan data test
digunakan untuk mengevaluasi performa dari model yang telah terlatih. Performa
model diukur melalui beberapa metrik evaluasi seperti root mean square error
(RMSE) dan accuracy.
Berdasarkan simulasi yang dilakukan, peningkatan temperatur meningkatkan nilai
SFE. Pada suhu 300 K, penambahan atom Ni meningkatkan SFE dari 56,35 mJ/m2
ke 100,53 mJ/m2, penambahan atom Al meningkatkan SFE dari 33,11 mJ/m2 ke
124,42 mJ/m2, peningkatan Cr menurunkan SFE dari 107,89 mJ/m2 ke 17,97
mJ/m2, peningkatan Fe menurunkan SFE dari 79,93 mJ/m2 ke 56,14 mJ/m2 dan
peningkatan Cu menurunkan SFE dari 82,26 mJ/m2 ke 63,18 mJ/m2 yang terjadi
karena pengaruh dari paduan lain. Kontribusi magnetik terhadap SFE terjadi secara
signifikan pada suhu rendah, dan secara umum peningkatan entropi pencampuran
dapat menurunkan nilai SFE. Model Machine learning terbaik adalah Neural
Network dengan RMSE 1,75 dan accuracy 0,98. Panduan desain untuk HESA
FeNiCrAlCu pada suhu 300 K, dapat mengikuti rentang Ni 20-25 at%, Cr 15-36
at%, Al 5-20 at%, Cu 9-20 at%, dan Fe 20-35 at%.