digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Dini Safitri
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

COVER_Dini Safitri.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB I_Dini Safitri.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB II_Dini Safitri.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB III_Dini Safitri.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB IV_Dini Safitri.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB V_Dini Safitri.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB VI_Dini Safitri.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Dini Safitri
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN_Dini Safitri.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Batulicin terletak di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, Indonesia. Batulicin merupakan bagian dari Cekungan Asem-Asem dengan Formasi Tanjung sebagai formasi pembawa batubara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas, lingkungan pengendapan, dan potensi gasifikasi bawah permukaan (UCG) di daerah Batulicin. Data yang digunakan dalam penelitian merupakan data primer berupa data reflektansi vitrinit dan data komposisi maseral serta data sekunder berupa data singkapan batuan, data hasil analisis kualitas proksimat, data sulfur, 21 data sumur bor, dan data tipe maseral dari PSDMBP. Analisis kualitas batubara akan dilakukan dengan menggunakan data proksimat dan data reflektansi vitrinit didukung data tipe maseral. Sedangkan analisis lingkungan pengendapan batubara akan menggunakan data komposisi maseral dan data sulfur. Untuk analisis potensi gasifikasi bawah permukaan akan dilakukan evaluasi dari 10 kriteria UCG. Korelasi data bor dan data singkapan batuan daerah penelitian seluas 88,8 km2 menunjukkan stratigrafi daerah penelitian terbagi menjadi tiga satuan batuan dari tua ke muda, yaitu Satuan Serpih dengan lapisan batubara A, B, C, D, dan E, Satuan Serpih-Batulanau, serta Satuan Batulanau. Berdasarkan kesamaan ciri dari studi literatur, ketiga satuan tersebut memiliki kesetaraan dengan Formasi Tanjung Bawah. Pada daerah penelitian terpetakan struktur lipatan sinklin dan antiklin berarah barat laut–tenggara hasil interpretasi berdasarkan data singkapan batuan. Hasil analisis kualitas menunjukkan peringkat kualitas batubara pada daerah penelitian adalah high volatile B bituminous–high volatile A bituminous dengan rata-rata nilai kalori 13721,18 btu/lb. Analisis komposisi maseral berupa nilai TPI (1,9-6,9) dan GI (3,8-11,8) menunjukkan batubara diendapkan di wet forest swamp dengan rezim hidrologi telmatik. Lapisan batubara A, B, C, D, dan E memiliki nilai sulfur rendah (0,29–0,42%) mengindikasikan batubara diendapkan di lingkungan pengaruh pasang-surut air laut yaitu upper delta plain. Kompleksitas geologi daerah penelitian merupakan kondisi sederhana. Hasil evaluasi kriteria UCG menunjukkan lapisan batubara D memiliki potensi untuk dilakukan pengembangan gasifikasi bawah permukaan. Area potensi UCG terbagi menjadi Blok A dan Blok B. Area potensi Blok A seluas 0,06 km2 dengan estimasi sumber daya 26.620.385 ton batubara yang dapat menghasilkan listrik 199.683.841 MWh dan gas sebesar 79.861,2 MNm3 serta Blok B seluas 1,02 km2 dengan estimasi sumber daya 34.307.539 ton batubara yang dapat menghasilkan listrik 257.346.435 MWh dan gas sebesar 102.922,6 MNm3.