







Model simulasi yang dipakai dalam penelitian ini adalah dengan metode sistem dinamik. Dengan menggunakan sistem dinamik ini dapat digambarkan hubungan timbal balik dari suatu rencana kebijakan untuk menentukan konsep minimisasi sampah yang sesuai pada pengelolaan sampah. Model pengelolaan sampah didasarkan pada pengembangan dari model perkembangan kota yang bertujuan untuk memprediksi volume timbulan sampah khususnya di wilayah Kotamadya Jakarta Selatan. Minimisasi ditekankan pada pengomposan dan penggunaan insinerator, sehingga disusun skenario kebijakan yang bertujuan untuk mengetahui kegiatan diantara keduanya yang efektif untuk menurunkan volume sampah. Hasil validasi simulasi model menunjukkan nilai root-mean-square percent error (RMSPE) timbulan sampah sebesar 4,76%, sehingga cukup valid untuk memperkirakan volume timbulan sampah. Berdasarkan beberapa skenario kebijakan maka yang lebih efektif untuk minimisasi sampah adalah skenario 2 yaitu minimisasi dengan menggunakan pengomposan. Hal ini disebabkan komposisi sampah wilayah Jakarta Selatan didominasi oleh sampah organik (65%) yang sangat potensial untuk dilakukan pengomposan. Hasil simulasi menggambarkan penurunan volume timbulan sampah sebesar 29,6% dengan biaya pengelolaan sampah sebesar Rp. 16.000,-/m3 yang akan ditanggung oleh pengelola sampah dan masyarakat