digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Sejarah kelam krisis keuangan global secara tidak langsung meningkatkan kesadaran Negara hingga perseorangan perihal ilmu keuangan. Banyak kemajuan reformasi dan kebijakan di Indonesia setelah adanya peristiwa krisis global. Namun, seiring menguatnya perekonomian, Indonesia kini dihadapkan pada tantangan besar yakni adanya Era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Walaupun menawarkan banyak kesempatan positif, MEA juga menantang masyarakat untuk lebih kompetitif, melek finansial serta menuntut adanya era finansial yang lebih inklusif. Rendahnya literasi keuangan dan inklusi keuangan di Indonesia, juga pada generasi muda, menjadi hal yang harus diperhatikan dalam menghadapi tantangan global ini. Menanggapi hal tersebut, riset ini bertujuan untuk menganalisis level literasi keuangan dan inklusi keuangan mahasiswa berikut factor yang mempengaruhinya, khususnya mahasiswa di Institut Teknologi Bandung. ITB ialah salah satu universitas negeri terbaik di Indonesia yang terkenal dengan rekam jejak reputasinya. Semenjak hadirnya Sekolah Bisnis dan Manajemen, ITB sekarang diperlengkapi dengan beberapa mata kuliah keuangan untuk membantu mahasiswa memahami lebih jauh perihal ilmu keuangan. Hal ini mendorong peneliting untuk menginvestigasi secara khusus mahasiswa ITB yang telah mengambil mata kuliah keuangan. Riset ini menemukan bahwa walaupun mahasiswa tersebut telah mengambil mata kuliah keuangan, level literasi keuangan lanjutan masih tergolong rendah dan level literasi keuangan dasar berada pada tahap level menengah. Level inklusi keuangan ialah 74% menunjukkan bahwa mahasiswa ITB telah terpapar oleh produk dan jasa keuangan. Selanjutnya, menggunakan regresi linear berganda, riset ini menemukan bahwa usia dan pendidikan adalah dua faktor penting dalam literasi keuangan, sedangkan pada inklusi keuangan, faktor yang terkait ialah usia, pendidikan, dan pekerjaan kepala rumah tangga. Penemuan unik ini dapat membantu pemerintah dan institusi pendidikan untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan. Riset juga dilengkapi dengan rekomendasi untuk meningkatkan edukasi yang tidak hanya berlandaskan teori namun juga praktik secara langsung, mendorong pengadaan pendidikan keuangan untuk diajarkan sebagai mata kuliah wajib disemua jurusan sedini mungkin, serta saran untuk memperluas data responden dan menginvestigasi faktor lain selain demografik sebagai pertimbangan riset selanjutnya.