digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Globalisasi memungkinkan seseorang untuk mengeksplorasi hal-hal baru di luar negara mereka sendiri, musik adalah salah satu contoh yang dapat diakses seseorang di seluruh dunia. Namun, sebagian besar toko musik yang menjual musik melalui CD telah mengalami kerugian dalam penjualan mereka. Sangaji Music adalah toko musik yang juga mengalami kerugian ini. Di antara semua bauran pemasaran, selain dari lokasi, produk, dan harga yang relatif sama dengan toko musik lain, Sangaji musik hanya bisa membedakan diri mereka melalui promosi. Bauran promosi adalah kunci untuk menarik pelanggan dan juga membuat penjualan yang lebih baik. Bauran promosi yang biasanya digunakan di toko musik adalah iklan, promosi penjualan, penjualan perseorangan, dan pemasaran langsung yang diharapkan dapat menciptakan niat pelanggan untuk membeli dan dapat meningkatkan penjualan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi pelanggan potensial saat ini terhadap bauran promosi yang dimiliki Sangaji Music dan untuk mengidentifikasi hubungan antara bauran promosi dan niat untuk membeli. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif menggunakan kuesioner yang akan disebarkan pada 101 pelanggan potensial di Senayan City Mall, Jakarta. Kuesioner menggunakan skala Likert untuk mengukur persepsi pelanggan Sangaji Music terhadap bauran promosi dan keinginan pembelian. Hasil yang di dapat yaitu, persepsi mengenai bauran promosi di Sangaji Music cukup memuaskan. Iklan memiliki persepsi yang paling positif, sedangkan penjualan perseorangan dan promosi penjualan memiliki persepsi positif yang lebih sedikit dibandingkan dengan iklan. Pemasaran langsung mendapat persepsi paling rendah dibandingkan elemen lainnya. Oleh karena itu, hanya pemasaran langsung saja tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap niat beli.