digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Ignatius Mahardika
PUBLIC Alice Diniarti

Seiring dengan meningkatnya permintaan pembangunan gedung, persaingan di industri konstruksi juga semakin kompetitif. Pelaku konstruksi khususnya kontraktor dituntut harus melakukan berbagai inovasi agar dapat bersaing. Salah satu inovasi yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan teknologi konstruksi, mulai dari meningkatkan peralatan yang ada, menerapkan teknologi monitoring agar mendapatkan kualitas kinerja yang baik, dan lain-lain. Penerapan teknologi di sektor konstruksi diperlukan untuk meningkatkan kinerja pekerjaan konstruksi baik dari segi biaya, mutu, dan waktu. Seiring dengan berkembangnya konsep teknologi berkelanjutan, teknologi konstruksi juga harus memenuhi kebutuhan keberlanjutan (Skibniewski & Zavadskas, 2012). Pada penelitian yang dilakukan McKinsey dalam Reinventing Construction: A Route to Higher Productivity (2017), penerapan teknologi dalam konstruksi, akan membantu meningkatkan produktivitas pekerjaan sebesar 14-15% dan penghematan biaya 4-5%. Penerapan teknologi memerlukan biaya investasi yang besar sehingga para kontraktor enggan melakukan investasi terhadap sebuah teknologi yang dirasa belum jelas dampak penggunaannya. Terlebih, data mengenai konstruksi teknologi yang ada di Indonesia masih belum tertulis dan terdata dengan baik. Saat ini, kebanyakan pelaku konstruksi melakukan adopsi teknologi tertentu dikarenakan hanya untuk memenuhi regulasi/kesepakatan yang ada dan jarang yang menjadi pelopor di lapangan. Masih menjadi tanda tanya besar, sebenarnya teknologi konstruksi bangunan gedung apa yang harus diprioritaskan pengembangannya di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi terkait data teknologi konstruksi gedung di Indonesia agar penerapan dan pengembangan teknologinya tepat sasaran dengan memperoleh teknologi konstruksi yang memiliki manfaat signifikan terhadap proses konstruksi bangunan gedung, memperoleh prioritas penggunaan teknologi untuk meningkatkan kinerja konstruksi, dan mengidentifikasi faktor pendorong dan penghambat kontraktor dalam penggunaan teknologi.