Methicillin Resistant Staphylococcus aureus (MRSA) adalah patogen penyebab penyakit utama di seluruh dunia, yang telah muncul selama 30 tahun terakhir sebagai penyebab utama infeksi yang didapat dari rumah sakit/fasilitas kesehatan dan komunitas. Biosensor dapat memberikan deteksi yang cepat, sensitif dan selektif terhadap keberadaan dan jumlah bakteri dari berbagai lingkungan. Pada penelitian ini, dirancang biosensor optik berbasis nanopartikel ber-fluorescence dengan memanfaatkan Fluorescein isothyocianate (FITC) sebagai fluofor yang kemudian diaplikasikan sebagai pendeteksi bakteri MRSA. Berdasarkan hasil analisis luas permukaan menggunakan metode Brauner Emmett-Teller (BET), diperoleh luas permukaan spesifik sebesar 377,127 m2/g. Hasil analisis X-ray diffraction (XRD) menunjukkan FSiNP berada pada fasa amorf. Modifikasi permukaan fluoresensi silika nanopartikel (FSiNP) dilakukan dengan metode hidrosilasi untuk dapat berikatan dengan bioreseptor yakni vancomycin, FSiNP – Van. Spektrum fluoresensi maksimum FSiNP-Van tercatat pada 490 nm dan panjang gelombang emisi 495 – 600 nm. Prinsip deteksi didasarkan pada mekanisme penurunan intensitas fluoresensi FSiNP-Van dan ini memberikan rentang konsentrasi MRSA linier yang luas dari 10 – 108 CFU/mL dengan deteksi batas 30 CFU/mL. Waktu respons cepat diamati setelah 20 menit inkubasi MRSA dengan FSiNP-Van. Dengan keunggulan sensitivitas dan kecepatannya, biosensor yang dikembangkan dapat menjadi platform yang menjanjikan untuk deteksi MRSA pada sampel klinis.