digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Nining Oktafina Sifana
PUBLIC Irwan Sofiyan

Methicillin Resistant Staphylococcus aureus (MRSA) adalah patogen penyebab penyakit utama di seluruh dunia, yang telah muncul selama 30 tahun terakhir sebagai penyebab utama infeksi yang didapat dari rumah sakit/fasilitas kesehatan dan komunitas. Biosensor dapat memberikan deteksi yang cepat, sensitif dan selektif terhadap keberadaan dan jumlah bakteri dari berbagai lingkungan. Pada penelitian ini, dirancang biosensor optik berbasis nanopartikel ber-fluorescence dengan memanfaatkan Fluorescein isothyocianate (FITC) sebagai fluofor yang kemudian diaplikasikan sebagai pendeteksi bakteri MRSA. Berdasarkan hasil analisis luas permukaan menggunakan metode Brauner Emmett-Teller (BET), diperoleh luas permukaan spesifik sebesar 377,127 m2/g. Hasil analisis X-ray diffraction (XRD) menunjukkan FSiNP berada pada fasa amorf. Modifikasi permukaan fluoresensi silika nanopartikel (FSiNP) dilakukan dengan metode hidrosilasi untuk dapat berikatan dengan bioreseptor yakni vancomycin, FSiNP – Van. Spektrum fluoresensi maksimum FSiNP-Van tercatat pada 490 nm dan panjang gelombang emisi 495 – 600 nm. Prinsip deteksi didasarkan pada mekanisme penurunan intensitas fluoresensi FSiNP-Van dan ini memberikan rentang konsentrasi MRSA linier yang luas dari 10 – 108 CFU/mL dengan deteksi batas 30 CFU/mL. Waktu respons cepat diamati setelah 20 menit inkubasi MRSA dengan FSiNP-Van. Dengan keunggulan sensitivitas dan kecepatannya, biosensor yang dikembangkan dapat menjadi platform yang menjanjikan untuk deteksi MRSA pada sampel klinis.