digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Nabila Dearmi Jefri
PUBLIC Dewi Supryati

Perilaku berkendara berisiko masih menjadi penyebab utama tingginya angka kecelakaan sepeda motor di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pembentuk faktor-faktor perilaku berisiko pengendara sepeda motor di Indonesia menentukan urutan pengaruh faktor yang menyebabkan perilaku berisiko di Pulau Jawa dan Sumatera, mengkaji perbedaan jenis kelamin, usia, dan pendidikan terakhir terhadap aspek perilaku berisiko pengendara sepeda motor. Tujuan tersebut akan dicapai melalui dua tahap penelitian. Tahap pertama adalah mengembangkan instrumen survei berupa kuesioner yang representatif dan tervalidasi untuk menilai perilaku berkendara pengendara sepeda motor di Indonesia. Kuesioner disusun berdasarkan studi penelitian terdahulu mengenai motorcycle rider behaviour questionnaire (MRBQ). Tahap kedua adalah melakukan survei dengan penyebaran kuesioner di Indonesia. Penelitian ini menggunakan 75 indikator untuk mengukur delapan variabel yang diteliti yaitu traffic error, control error, traffic violation, speed violation, safety equipment, safety violation, stunts, dan local behaviour. Sebanyak 370 data berhasil dikumpulkan berdasarkan teknik sampling homogeneous purposive sampling dan diolah menggunakan teknik PLS-SEM. Hasil pengolahan data dengan PLS-SEM menunjukkan ke-8 faktor secara signifikan membentuk terhadap risky rider behaviour di mana komponen traffic violation memiliki pengaruh paling tinggi pada aspek perilaku berisiko pengendara sepeda motor di Indonesia. Usia pengendara sepeda motor 17-29 tahun, jenis kelamin perempuan, latar pendidikan terakhir SMA sering melakukan tindakan berisiko pada faktor traffic error, safety equipment, dan safety violation. Lalu, usia pengendara sepeda motor 30 - 39 tahun, jenis kelamin perempuan, latar pendidikan terakhir SMA sering melakukan tindakan berisiko pada faktor control error dan local behaviour. Sedangkan, usia pengendara sepeda motor 17-29 tahun, jenis kelamin laki-laki, latar pendidikan terakhir SMA sering melakukan tindakan berisiko pada faktor traffic violation dan stunt. Terakhir, usia pengendara sepeda motor 17-29 tahun, jenis kelamin laki-laki, latar pendidikan terakhir sarjana dan pascasarjana sering melakukan tindakan berisiko pada faktor speed violation.