digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Rafli Adli Fahrian
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Finku merupakan produk aplikasi finansial milik PT Sahabat Finansial Kamu (PT SFK), sebuah perusahaan startup yang bergerak di bidang finansial teknologi. Finku menawarkan solusi pengelolaan keuangan pribadi dan peningkatan financial literacy. Berdasarkan observasi lapangan, didapatkan bahwa Finku saat ini terancam untuk tidak mendapatkan pendanaan lanjutan karena buruknya kondisi ekonomi global. Finku membutuhkan ketercapaian Product-Market Fit (PMF) untuk dapat menghadapi ketidakpastian pendanaan. Akan tetapi, Finku kesulitan dan belum memiliki arah yang jelas untuk mencapai PMF. Berdasarkan studi literatur, hal ini dapat diselesaikan melalui penyusunan strategi produk untuk mencapai PMF dan memperpanjang siklus hidup produk tersebut (Pichler, 2016). Temuan ini mendorong pentingnya penelitian untuk merumuskan strategi produk bagi Finku. Strategi produk diformulasikan melalui tiga tahap yaitu tahap input, matching, dan decision (David & David, 2017). Tahap input dilakukan untuk mengumpulkan informasi yang dibutuhkan pada formulasi strategi produk. Pada identifikasi faktor internal menggunakan pemetaan kanvas model bisnis Finku, dihasilkan 21 faktor kekuatan dan 22 faktor kelemahan. Pada identifikasi faktor eksternal menggunakan pemetaan lingkungan bisnis, dihasilkan 28 faktor peluang dan 12 faktor ancaman. Hasil identifikasi kemudian divalidasi dan diagregasi sehingga dihasilkan 6 faktor kekuatan, 6 faktor kelemahan, 6 faktor peluang, dan 6 faktor ancaman. Tahap matching dilakukan untuk merumuskan strategi yang sesuai dengan kondisi internal dan eksternal produk Finku. Matriks SWOT digunakan sebagai metodologi untuk menghasilkan 34 alternatif strategi yang terdiri dari empat tipe strategi, yaitu strategi SO, WO, ST, dan WT. Hasil pada matriks SWOT kemudian divalidasi dan diagregasi sehingga dihasilkan lima usulan alternatif strategi produk. Tahap decision dilakukan untuk menentukan keputusan strategis terkait pemilihan alternatif strategi produk yang ada. Pada tahap decision, dihasilkan lima alternatif strategi produk yang diurutkan berdasarkan nilai prioritasnya, yaitu menciptakan nilai yang tepat untuk segmen yang tepat di waktu yang tepat (strategi 5), meningkatkan agility dalam proses pengembangan produk (strategi 1), menciptakan pengalaman pengguna yang seamless dan personalized (strategi 3), mendayagunakan sinergi ekosistem finansial untuk memperluas penyampaian nilai produk (strategi 4), dan menciptakan arsitektur teknologi yang selaras dengan kebutuhan pengembangan produk (strategi 2). Hasil dari tahap decision dijadikan sebagai dasar pada perancangan program pencapaian strategi produk.