COVER Wulan Rikha Agustien
PUBLIC rikrik BAB 1 Wulan Rikha Agustien
PUBLIC rikrik BAB 2 Wulan Rikha Agustien
PUBLIC rikrik BAB 3 Wulan Rikha Agustien
PUBLIC rikrik BAB 4 Wulan Rikha Agustien
PUBLIC rikrik BAB 5 Wulan Rikha Agustien
PUBLIC rikrik PUSTAKA Wulan Rikha Agustien
PUBLIC rikrik
Bahan bakar merupakan sumber energi yang menjadi urat nadi kegiatan
perekonomian, sehingga keberadaannya sangat penting. Dengan semakin menipisnya
cadangan minyak bumi mengakibatkan harga bahan bakar minyak (BBM) terus
mengalami kenaikan beberapa tahun terakhir ini dan hal ini sangat dirasakan oleh
para pelaku ekonomi terutama oleh industri tekstil. Untuk memenuhi kebutuhan
energinya industri tekstil sangat tergantung pada BBM. Biaya energi dari biaya total
produksi pada industri ini sekitar 40 %, dan kebutuhan bahan bakar untuk kegiatan
produksinya sebesar 30-40 % dari biaya energi. Sebagian industri tekstil mengalami
kebangkrutan tidak mampu menutupi tingginya biaya produksi. Maka untuk
menghindari kebangkrutan harus dilakukan penggantian penggunaan bahan bakar
yang harganya lebih murah dari BBM, ketersediaannya melimpah, ramah lingkungan
dan mudah penanganannya yaitu batubara.
Berdasarkan 5 variabel biaya yang digunakan yaitu investasi alat, konsumsi bahan
bakar, penanganan limbah, perawatan dan transportasi maka batubara sangat efektif
dalam menekan biaya proses produksi, tingkat efisiensi biaya penggunaan batubara
dari BBM mencapai 65 – 90 %, sehingga biaya total produksi turun 7%-14% dari
biaya total semula (BBM). efisiensi penggunaan batubara paling optimal dicapai pada
produksi 450 ton (84,67%) dan 300 ton (89,82%). Jumlah kebutuhan batubara untuk
menghasilkan 1 ton tekstil lebih besar dari pada jumlah kebutuhan BBM, akan tetapi
tidak mempengaruhi tingkat efisiensi karena harga batubara jauh lebih murah di
bandingkan BBM. Kebutuhan batubara semakin sedikit jumlahnya seiring dengan
tingginya nilai kalor batubara. Untuk batubara dengan nilai kalor 6500 kkal/Kg
dibutuhkan 2 ton batubara untuk menghasilkan 1 ton tekstil, sedangkan untuk
batubara dengan nilai kalor 6000 kkal/kg dan 6300 kkal/kg dibutuhkan 2,5 ton. Akan
tetapi penggunaan batubara dengan kalori tinggi bukan merupakan tingkat efisiensi
yang opimal, karena tingkat efisiensi optimal dicapai pada penggunaan batubara 5800
kkal/kg dan 5500 kkal/kg. Bila berdasarkan jumlah kalori yang dibutuhkan untuk
menghasilkan 1 ton tekstil maka seharusnya % efisiensi optimal dicapai oleh
penggunaan batubara dengan kalori tinggi, akan tetapi hal ini dipengaruhi oleh alat
yang digunakan.