digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Bahan bakar merupakan sumber energi yang menjadi urat nadi kegiatan perekonomian, sehingga keberadaannya sangat penting. Dengan semakin menipisnya cadangan minyak bumi mengakibatkan harga bahan bakar minyak (BBM) terus mengalami kenaikan beberapa tahun terakhir ini dan hal ini sangat dirasakan oleh para pelaku ekonomi terutama oleh industri tekstil. Untuk memenuhi kebutuhan energinya industri tekstil sangat tergantung pada BBM. Biaya energi dari biaya total produksi pada industri ini sekitar 40 %, dan kebutuhan bahan bakar untuk kegiatan produksinya sebesar 30-40 % dari biaya energi. Sebagian industri tekstil mengalami kebangkrutan tidak mampu menutupi tingginya biaya produksi. Maka untuk menghindari kebangkrutan harus dilakukan penggantian penggunaan bahan bakar yang harganya lebih murah dari BBM, ketersediaannya melimpah, ramah lingkungan dan mudah penanganannya yaitu batubara. Berdasarkan 5 variabel biaya yang digunakan yaitu investasi alat, konsumsi bahan bakar, penanganan limbah, perawatan dan transportasi maka batubara sangat efektif dalam menekan biaya proses produksi, tingkat efisiensi biaya penggunaan batubara dari BBM mencapai 65 – 90 %, sehingga biaya total produksi turun 7%-14% dari biaya total semula (BBM). efisiensi penggunaan batubara paling optimal dicapai pada produksi 450 ton (84,67%) dan 300 ton (89,82%). Jumlah kebutuhan batubara untuk menghasilkan 1 ton tekstil lebih besar dari pada jumlah kebutuhan BBM, akan tetapi tidak mempengaruhi tingkat efisiensi karena harga batubara jauh lebih murah di bandingkan BBM. Kebutuhan batubara semakin sedikit jumlahnya seiring dengan tingginya nilai kalor batubara. Untuk batubara dengan nilai kalor 6500 kkal/Kg dibutuhkan 2 ton batubara untuk menghasilkan 1 ton tekstil, sedangkan untuk batubara dengan nilai kalor 6000 kkal/kg dan 6300 kkal/kg dibutuhkan 2,5 ton. Akan tetapi penggunaan batubara dengan kalori tinggi bukan merupakan tingkat efisiensi yang opimal, karena tingkat efisiensi optimal dicapai pada penggunaan batubara 5800 kkal/kg dan 5500 kkal/kg. Bila berdasarkan jumlah kalori yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 ton tekstil maka seharusnya % efisiensi optimal dicapai oleh penggunaan batubara dengan kalori tinggi, akan tetapi hal ini dipengaruhi oleh alat yang digunakan.