digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ALIFYA ZOLA.pdf
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

Sebagian besar waktu remaja perempuan akan dihabiskan di sekolah, maka dari itu penting bagi sekolah untuk menyediakan lingkungan yang dapat menunjang manajemen kebersihan menstruasi (MKM) bagi siswa perempuannya agar mereka dapat belajar di sekolah dengan nyaman meskipun sedang menstruasi. Agar siswa perempuan dapat mengelola kebersihannya saat menstruasi maka perlu pengetahuan dan sikap yang baik mengenai menstruasi serta fasilitas di sekolah yang memadai. Maka dari itu pada penelitian kali ini akan dicari tingkat pengetahuan, sikap, dan praktik MKM siswanya serta persepsi mereka terhadap infrastruktur sanitasi yang ada di sekolahnya. Penelitian dilakukan di SMAN X Depok (n=131) dan SMAN Y Depok (n=103) menggunakan kuesioner yang disusun dengan model Knowledge, Attitude, and Practice (KAP) dan persepsi terhadap infrastruktur sanitasi. Kemudian data akan dianalisis dengan Uji T dua sampel bebas dan regresi linear berganda. Hasil Uji T menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan antara rata-rata tingkat pengetahuan, praktik, dan persepsi terhadap infrastruktur sanitasi antara kedua sekolah. Hasil Uji T menggunakan regresi linear berganda menunjukkan bahwa variabel yang memiliki pengaruh terhadap praktik MKM adalah umur. Sedangkan hasil Uji F menunjukkan bahwa variabel pengetahuan, sikap, persepsi terhadap infrastruktur sanitasi dan umur memiliki pengaruh secara simultan terhadap praktik MKM.