digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Reyhan Akbar Biantoro
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Reyhan Akbar Biantoro
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Reyhan Akbar Biantoro
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Reyhan Akbar Biantoro
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Reyhan Akbar Biantoro
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 5 Reyhan Akbar Biantoro
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Reyhan Akbar Biantoro
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

Indonesia adalah rumah bagi 22% dari deposit nikel dunia, dan pembatasan ekspor bijih nikel sejak 2020 telah menghasilkan perubahan signifikan pada rantai pasokan barang- barang penting seperti kendaraan listrik dan sektor stainless steel. Sekitar 75% nikel digunakan dalam pembuatan stainless steel, penggunaan nikel yang paling umum. Namun, nikel juga penting untuk pembuatan kendaraan listrik ( EV ) katoda baterai, yang diperlukan untuk peralihan ke energi hijau. Permintaan baterai EV saat ini menyumbang sekitar 7% dari output di seluruh dunia, tetapi peningkatan permintaan EV yang diantisipasi akan menghasilkan peningkatan permintaan nikel secara eksponensial. Peningkatan permintaan nikel secara eksponensial menyebabkan volatilitas harga nikel global. Volatilitas dalam harga nikel global mempengaruhi perusahaan yang mengoperasikan bisnis penambangan nikel. PT Vale Indonesia Tbk ( INCO ) terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai salah satu perusahaan penambangan nikel yang beroperasi di bisnis penambangan nikel ( IDX ). Volatilitas harga nikel global adalah menghirup udara segar dan masalah bagi perusahaan. INCO juga dapat berpartisipasi dan mendapat manfaat dari meningkatnya permintaan nikel di seluruh dunia di masa mendatang. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi nilai intrinsik dari perusahaan penambangan nikel untuk membantu investor dalam membuat keputusan di lingkungan pasar saat ini. Evaluasi kinerja keuangan selama lima tahun terakhir dan proyeksi selama lima tahun ke depan menggunakan metodologi penilaian absolut dan relatif. Penulis menyarankan investor untuk membeli saham ini menggunakan penilaian risiko-hadiah yang sesuai dengan keadaan masing-masing investor dan potensi pengembalian yang diperoleh. Mengacu pada evaluasi penilaian saham, investor direkomendasikan untuk membeli jika harga INCO berada dalam kisaran IDR 6.051 hingga IDR 6.335. Ketika harga pasar berada di dalam dan di atas kisaran yang dimaksudkan, tidak disarankan bagi investor untuk membeli INCO.