digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Ananda Cita Alifah Setiawan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Pasokan dalam negeri dan impor kacang panjang berkurang akibat kondisi pandemi Covid-19 menyebabkan inflasi harga dan kekurangan pangan termasuk di Indonesia. Kacang panjang (Vigna sinensis L.) menjadi komoditas tanaman yang banyak dikonsumsi dengan rata-rata konsumsi per kapita yang meningkat selama tiga tahun terakhir. Pemanfaatan lahan sempit dengan penanaman di dalam kontainer dan penggunaan kombinasi “kascing” dan “kasgot” menjadi salah satu solusi lahan produktif yang terus menurun. Pupuk “kascing” dan “kasgot” merupakan hasil biokonversi yang dapat dimanfaatkan dalam pertanian termasuk perbaikan lahan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kombinasi pupuk “kascing” dan “kasgot” terhadap hasil produksi kacang panjang dan kualitas media tanam dibandingkan dengan penggunaan pupuk NPK dan kohe (kotoran hewan). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 8 perlakuan dengan 3 ulangan, antara lain P1 (Tanpa Pupuk), P2 (Kascing : Kasgot = 1 : 0), P3 (Kascing : Kasgot = 0 : 1), P4 (Kascing : Kasgot = 1 : 1), P5 (Kascing : Kasgot = 3 : 1), P6 (Kascing : Kasgot = 1 : 3), P7 (Pupuk NPK), P8 (Pupuk Kohe Komersil). Hasil penelitian didapatkan P4 (kascing : kasgot = 1 : 1) menjadi perlakuan terbaik untuk pertumbuhan dan hasil produksi serta P5 (kascing : kasgot = 3 : 1) terbaik untuk perbaikan kondisi media tanam. Sehingga didapatkan perlakuan terbaik adalah perbandingan kascing : kasgot = 1 : 1 dalam media tanam untuk kacang panjang.