Perencanaan struktur jalan pada tanah problematik perlu memperhatikan bahaya
geoteknik untuk menghindari potensi kegagalan baik saat konstruksi maupun pada
masa operasional. Pada timbunan badan jalan di atas tanah kompresibel, seperti
endapan lempung dan tanah organik dengan konsistensi sangat lunak hingga lunak,
penanganan dengan perbaikan atau perkuatan tanah dasar harus direncanakan untuk
menghindari masalah kegagalan daya dukung dan atau penurunan timbunan yang
berlebihan. Salah satu metoda penanganan tersebut adalah dengan pemasangan
Rigid Inclusion yang dimaksudkan untuk meneruskan beban timbunan ke lapisan
kompeten di bawah tanah kompresibel. Pada tesis ini akan dibahas mengenai
mekanisme transfer beban pada lapisan penyalur beban (Load Transfer Platform /
LTP) untuk perkuatan tanah lunak dengan metode Rigid Inclusion yang biasanya
disebut Kolom Grout Modular (KGM). Penelitian ini bertujuan untuk melakukan
evaluasi terjadinya arching effect pada LTP, tegangan dan regangan pada
geosintetik, serta gaya-gaya yang bekerja pada lapisan LTP dengan metode
perhitungan analitik, pemodelan numerik menggunakan program PLAXIS 2D
berdasarkan hasil pengamatan instrumentasi geoteknik. Hasil pemodelan numerik
axisymmetric dan pembacaan instrumentasi Earth Pressure Cell (EPC)
menunjukkan kontur fenomena arching effect yang terjadi pada lapisan LTP. Gaya
tarik yang terjadi pada geosintetik antara kolom hasil instrumentasi vibrating wire
strain gauge (VWSG) sebesar 2,78kN, hasil analisis PLAXIS 2D sebesar 0,875
kN/m, hasil perhitungan analitis metode Catenary sebesar 9,45 kN/m, dan metode
Parabolic sebesar 9,47 kN/m. Keempat analisis menunjukkan nilai yang cukup
bervariasi dengan hasil PLAXIS 2D cenderung lebih kecil dan hasil perhitungan
analitis cenderung lebih besar (konservatif) jika dibandingkan dengan hasil
instrumentasi. Hasil pembacaan instrumentasi lapangan berupa EPC dan Fiber
Optic pada lapisan LTP menunjukkan nilai tegangan yang paling kecil diikuti hasil
analisis PLAXIS 2D dan perhitungan analitis yang paling besar. Analisis
perencanaan menggunakan PLAXIS 2D menunjukkan hasil yang cukup efisien
untuk mendekati kondisi yang sebenarnya terjadi di lapangan.